Mohon tunggu...
Cherryl AisyaS
Cherryl AisyaS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! nama saya Cherryl aisya, saya seorang mahasiswa unikom

Selanjutnya

Tutup

Seni

Review Selasar Sunaryo Art Space

8 April 2023   10:16 Diperbarui: 8 April 2023   10:27 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selasar Sunaryo Art Space, dok. pribadi

Halo selamat datang kembali  di blog saya, kali ini saya akan membahas tentang wisatawan di Selasar Sunaryo Art Space. Langsung saja simak beritanya dibawah ini

Bandung tidak sekedar menjadi persinggahan menikmati pemandangan alam. Kota ini juga menyuguhkan berbagai karya seni. Bisa dilihat dari kehadiran galeri-galeri seni di Bandung. Wajar saja karena Bandung memang identik sebagai kota kreatif dan artistik. Sehingga membuat para seniman senang menunjukkan karyanya lewat pameran di sini. 

 

Galeri seni pun kini tidak hanya diminati para pencinta seni. Masyarakat luas mulai ikut meramaikan galeri seni sebagai alternatif wisata. Bahkan beberapa galeri seni juga menyediakan kafe yang nyaman untuk bersantai. Sehingga makin banyak pengunjung ke galeri seni.  Nah disini saya mengangkat tempat selasar sunaryo art space yang berlokasikan di  Jl. Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40198. Menjadi tempat yang belakangan ini hits dikunjungi anak muda dan berbagai orang dewasa yang menyukai seni.

Selasar Sunaryo, dok. pribadi
Selasar Sunaryo, dok. pribadi

Selasar Sunaryo Art Space bisa dikatakan galeri seni paling populer di Bandung. Tempat ini dikunjungi berbagai kalangan. Tidak terbatas pada pencinta seni. Sebab tempatnya luas dan nyaman, dilengkapi juga dengan kafe. Semakin sejuk dengan keberadaan pepohonan di sekelilingnya.

Selasar Sunaryo Art Space ini dibangun pada 1998, selasar sunaryo mempunyai konsep gabungan antara galeri seni dengan kafe, perpustakaan, dan gallery shop. didirikan oleh Sunaryo lahir di Banyumas, 15 Mei 1943. Setelah lulus dari Studio Seni Patung, Departemen Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB, Bandung. 

Selasar Sunaryo Art Space, dok. pribadi
Selasar Sunaryo Art Space, dok. pribadi

Secara umum, karya-karya Sunaryo mengungkapkan perenungan mendalam tentang hubungan manusia dengan alam. Karya-karyanya yang berangkat dari pengamatan atas fenomena kerusakan lingkungan seringkali mengandung komentar maupun kritik atas ambisi antroposentris sekaligus ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi derasnya perubahan-perubahan akibat modernisasi. Sunaryo sangat menghargai kearifan tradisi dan mengambil pelajaran dari sifat-sifat alam, yang seringkali tercermin pada pemilihan maupun penggunaan material-material, terutama, batu, kayu, bambu hingga air, dalam wujud yang beragam.

Selasar Sunaryo, dok. pribadi
Selasar Sunaryo, dok. pribadi

Menurut Sunaryo Sejarah Selasar Sunaryo Art Space berawal sebagai Selasar Seni Sunaryo nama terdahulunya yang merupakan perwujudan impian lama Sunaryo untuk berkontribusi dan mendukung pengembangan seni rupa di Indonesia. Selasar Seni Sunaryo secara resmi dibuka pada bulan September 1998 dengan pameran tunggal Sunaryo yang berjudul Titik Nadir (The Nadir Point, atau "titik terendah"). Pameran ini mencerminkan kepedulian seniman terhadap situasi sosial politik Indonesia saat itu, pada masa kekacauan dan keputusasaan bagi banyak orang Indonesia: rezim Soeharto jatuh bersama dengan krisis ekonomi-sosial dan banyak orang yang menderita kelaparan.

Alih-alih menampilkan karya-karyanya untuk pembukaan yang sudah lama ditunggu-tunggu ini, Sunaryo memilih untuk membungkus dan menyembunyikan karya-karya seninya dan bagian-bagian bangunan dengan kain hitam. Ia mencerminkan kreativitasnya yang terguncang, dan perasaannya bahwa ia telah mencapai titik terendahnya, yaitu Titik Nadir.  

Selasar Sunaryo, dok. pribadi
Selasar Sunaryo, dok. pribadi

April yang berusia 20 tahun seorang mahasiswa yang  datang ke selasar sunaryo jauh jauh dari Soreang karena ingin melihat karya karya seni yang ada disana dan melihat beberapa keindahannya, April tahu wisata seni Selasar Sunaryo dari media aplikasi Tiktok membuatnya penasaran dan mendatangi selasar sunaryo art space. 

Menurut April tiket selasar sunaryo art space ini terjangkau dengan harga tiket masuk Rp.25.000 , kalian bisa menikmati galeri art yang menarik dan juga dapat  menjadi bahan ilmu pengetahuan juga. April  juga mengatakan bahwa Selasar Sunaryo ini merupakan museum seni pertama yang ia datangi dan menurut April  museum ini juga termasuk museum dengan karya yang bagus. Disana juga Nanda banyak mempelajari seni rupa, fotografi,pameran katalog, teater dan sastra dalam bentuk majalah buku, monograf, jurnal kliping media, foto foto, slide ,film, poster.

Selain art space disana juga beliau bersantai dan beristirahat di cafe selasar,cafe selasar tempat yang bagus ditengah art space yang nyaman dan menu-menu nya pun cukup lengkap dan terjangkau, Konsep yang diusung oleh kopi selasar ini juga sangat menonjolkan kecintaan terhadap alam. Yang menarik lagi di selasar juga menyediakan toko cinderamata yang menjual beberapa macam hasil seni dan kerajinan. Keseluruhan Nanda puas dan senang karena bisa ke Selasar Sunaryo ia juga sesekali lagi ingin ketempat seni selasar sunaryo ini. 

Dari semua pemaparan diatas semoga bermanfaat untuk kalian yang sedang ingin ketempat tersebut, Sekian dan terimakasih untuk yang sudah membaca selamat berlibur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun