Mohon tunggu...
Cheril HidayatiNurmala
Cheril HidayatiNurmala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung prodi Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panggul Little Jogja: dari Jejak Sejarah untuk Mendongkrak Perekonomian

8 November 2024   15:43 Diperbarui: 8 November 2024   15:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panggul merupakan kecamatan di pesisir pantai selatan yang menyimpan berjuta cerita. Berdirinya kecamatan ini tidak lepas dari peranan seorang tokoh yakni eyang Panji Nawangkung. Sejarah mengatakan bahwa Panggul memiliki keterikatan dengan sebuah wilayah yang dijuluki sebagai kota pelajar, yakni Yogyakarta. Hubungan antara Panggul dan Jogja sudah terjalin sejak putri dari eyang panji nawangkung yang bernama Nitisari Gepoksari dipersunting oleh Sultan Hamengkubuwono I yang kemudian menjadikan Panggul sebagai wilayah di bawah Kesultanan Jogja. Latar belakang ini yang mendorong bupati Trenggalek untuk membangun Kecamatan Panggul dengan nuansa Yogyakarta atau Panggul Little Jogja. Dan salah satu langkah nyata Pemkab Trenggalek dalam mewujudkan hal ini adalah dengan dibangunnya Tugu 169  yang mengadopsi bentuk Tugu Golong Gilik yang menjadi salah satu ikon di Yogyakarta. Menurut Agus Dwi Karyanto yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek, penamaan tugu 169 ini merupakan perkiraan jarak dari Kecamatan Panggul menuju Yogyakarta. Lebih dari itu, angka 1 melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa, angka 6 diartikan sebagai rukun iman dan angka 9 diartikan sebagai jumlah dari tokoh walisongo.  

Selain untuk menjaga sejarah agar tidak dilupakan oleh generasi mendatang, pembangunan Panggul Little Jogja ini juga ditujukan untuk membangkitkan perekonomian di Kecamatan Panggul. Dengan pembangunan ini diharapkan dapat memberikan daya tarik baik kepada masyarakat lokal maupun non lokal untuk berkunjung. 

Pengembangan infrastruktur menjadi hal utama dan pertama yang dilakukan oleh pemeritah kecamatan panggul. Pembangunan ini mencakup perbaikan berbagai bangunan peninggalan sejarah, seperti tempat yang dulu dijadikan sebagai rumah dinas kini terlihat terawat dengan penggantian warna cat, pengokohan pondasi dan penambahan gazebo dengan kolam ikan yang sekarang diberi nama Taman Sari. Di sekitaran Tugu 169 juga didesain mirip seperti suasana Malioboro, dengan menambahkan tempat duduk berjajar di sepanjang trotoar yang semakin menambah keindahan kecamatan Panggul.  Dengan tempat-tempat dan fasilitas penunjang yang baik, tentu akan memberikan preferensi yang beragam juga bagi pengunjung. 

Dampak positif dari pembangunan Panggul Little Jogja ini dirasakan oleh seluruh masyarakat desa panggul, khususnya para pelaku UMKM yang membangun usaha di sekitaran tugu. Warung-warung kecil yang berada di pinggir tugu mengalami perubahan yang signifikan, yang dulunya kumuh, sekarang terlihat rapi dan tertata. Hal ini pastinya membuat pengunjung betah dan nyaman. Lokasi yang strategis juga mendukung para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya, karena pengunjung baik dari dalam wilayah maupun wilayah pasti mampir untuk sekedar mengisi perut yang lapar, menghilangkan dahaga atau sekedar berselfie ria. Keindahan tugu little jogja ini semakin menawan dengan tambahan tempat duduk khas malioboro yang berjejer rapi di sepanjang trotoar. Di waktu sore, pengunjung yang datang juga akan disuguhkan dengan pemandangan matahari terbenam yang sangat indah, meskipun samar. Di saat seperti inilah ekonomi para pelaku UMKM bisa mengalami pertumbuhan. Jika dulu orang orang datang ke warung hanya kalangan tua saja, sekarang kaum muda maupun tua bisa berkumpul di sini dan ini bisa menambah profit dari pelaku UMKM yang bersangkutan. 

Potensi luar biasa dari kecamatan panggul ini sangat sayang jika tidak dikembangkan, perlunya kontribusi dari pihak kecamatan dan masyarakat khusunya anak muda sangat penting bagi peningkatan perekonomian. Beberapa langkah strategis harus dilakukan, upaya ini diantaranya dengan membuat sebuah pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualifikasi dan keterampilan generasi. Dengan begitu, sumber daya manusia yang ada di kecamatan panggul bisa produktif. 

Selain itu, peran yang tak kalah penting dari masyarakat ini adalah menjaga lingkungan dan fasilitas yang sudah dibangun oleh pemerintah, agar selalu terjaga keindahan dan kelestariannya. Kembali ke awal tadi jika pembangunan Panggul Little Jogja ini ditujukan untuk menyambungkan sejarah antara panggul dan jogja agar kedepannya anak cucu bisa mengetahui sejarah wilayahnya dan yang pasti sektor ekonomi di kecamatan Panggul bisa semakin meningkat. Karena orang wilayah panggul sekarang tidak perlu jauh jauh ke jogja, tapi di wilayahnya sendiri sudah ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun