Mohon tunggu...
mahmudah nurur rohmah
mahmudah nurur rohmah Mohon Tunggu... -

hanya seorang gadis kecil di keramaian kota yang terkadang menjemukan karena berbagai kepalsuan dibalik percik kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curhat Mahasiswa DO dan Bapak Cincau

5 April 2015   12:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku tersenyum simpul, "iya pak, saya inget-inget. berapa semuanya pak?"

"ndak usah, anggap saja mas bayar bapak dengan melengakan sedikit waktunya untuk berbagi kisah. karena kisah pengalaman dan pelajaran itu tak bisa dibayar dengan apapun."

aku menggelengkan kepala sambil tersenyum kecil, "terima kasih buat semuanya pak."

langkah kakiku terus melenggang meninggalkan sang bapak cincau tetap di tempatnya. masih dalam jarak pandang, tiba-tiba sebuah truk yang kehilangan kendali menabrak bapak cincau bersama gerobaknya. belum sempat aku berteriak, truk itu meledak dan mengeluarkan lidah api yang melahapnya garang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun