Membuka hotel sebagai tempat karantina dapat menjadi pedang bermata dua bagi hotel. Namun, strategi ini dapat digunakan untuk memperkuat citra dan reputasi hotel, namun pada saat yang sama dapat menurunkan kualitas brand hotel itu sendiri. Karena dengan situasi ini dan virus yang terus menyebar, besar kemungkinan tamu hotel akan merasa tidak aman.
Oleh karena itu, ketika menerapkan strategi ini, pelaku bisnis perhotelan pun juga harus menghitung secara akurat apakah manfaat yang dicapai lebih besar daripada biaya dan risikonya.
Dan yang ketiga, pihak hotel juga menyatakan bahwa hotel yang dikelolanya terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya. Pihak hotel juga harus memberhentikan karyawan untuk menyeimbangkan situasi keuangan yang sedang tidak baik. Selain itu, banyak manajer memilih gaji kontinjensi untuk mempertahankan pekerjaan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H