Mohon tunggu...
Cherelyn
Cherelyn Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi le

Just some infp ig Don't mind me, i'm just a student that's willing to try the challenge from my teacher. I can't decide on what to write, so i just let the randomness flow ig. As you can see, i am NOT consistent with my writing

Selanjutnya

Tutup

Book

Dating With A Tail

1 Oktober 2024   23:16 Diperbarui: 2 Oktober 2024   06:43 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dating with a Tail  adalah Manhwa yang dibuat oleh Jinha dan Hepon. Manhwa ini sudah tersedia di Webtoon, dan episode pertamanya dirilis pada 12 November 2020. 

Dating with a Tail ini berkisah tentang Yunha, yang terbangun pada ulang tahunnya yang ke-29 dengan rasa gatal di bokongnya. Ternyata ia telah menumbuhkan ekor. Dengan rasa tidak percaya bahwa ia benar-benar menumbuhkan ekor, Yunha dan neneknya mencoba mencabutnya dan alhasil hanya dapat merasakan sakit, yang berarti bahwa ekor itu bukan boongan. Karena kejadian itu, neneknya menjadi teringat tentang kisah lama yang diwariskan dalam keluarga mereka.

Kisah ini tentang seekor rubah yang jatuh cinta pada seorang pemotong kayu dan berharap kepada roh gunung untuk menjadikannya manusia agar ia dapat bersama dengan kekasihnya. Ia tidak ditakdirkan untuk menjadi manusia, yang membuat hati rubah itu hancur. Karena kasihan pada rubah itu, roh gunung memberinya sepuluh kesempatan, yang berarti sepuluh reinkarnasi, untuk menemukan dan menikahi si Pemotong Kayu. Ia akan tahu bahwa itu adalah Pemotong kayunya, jika sebuah tanda muncul di dadanya setelah Yunha menciumnya.

Jika ia gagal menikahi si Pemotong Kayu pada ulang tahunnya yang ketiga puluh dari reinkarnasinya yang ke-10, Yunha akan berubah kembali menjadi rubah.

Sejujurnya banyak sekali yang saya suka dari manhwa ini. Tetapi saya tidak/kurang bisa menjelaskannya :(

Cerita ini ada fantasinya, ada juga realistisnya. Sebagian besar ceritanya dibangun berdasarkan kehidupan masa lalu para tokoh. Kita dapat melihat konsekuensi tragis dari berbagai pola perilaku mereka yang telah berlanjut hingga masa kini.

Saya paling suka bagian masa lalunya. Peran-peran mereka di masa lalu sangat menjelaskan mengapa mereka bisa berbuat/berperilaku seperti itu di kehidupan sekarang.

Saya juga suka dibagian aspek harem pada cerita ini. Awal-awal ceritanya, terlihat seperti harem biasa yang suka terjadi di cerita-cerita yang lain. Tetapi semakin dalam ke ceritanya, dapat kita lihat perbandingannya secara jelas mana hubungan yang sehat dan yang tidak sehat.

Seberapa banyak seseorang mengaku bahwa ia memiliki perasaan terhadap seseorang, jika mereka tidak menghargaimu, mereka tidak akan memperlakukan kamu dengan cinta. 

Nah dari cerita ini, ada beberapa alasan mengapa seseorang dapat bertindak seperti itu, tetapi mereka tidak akan/belum tentu akan meminta maaf atas tindakan mereka.

Bahkan Yunha bisa membedakan mana hubungan yang sehat dan tidak sehat. Awalnya dia belum sadar, dia hanya merasa senang saat ia baru memasuki hubungan bersama orang yang ia sudah berusaha untuk dapat (dia juga kurang beruntung dalam cinta, jadi rasa senang itu bisa disalah artikan menjadi cinta). Tanpa sepengetahuan Yunha, ternyata orang itu bukan pemotong kayunya. Dan dia hanya membuat Yunha berpikir seperti itu. Yunha semacam dibohongi olehnya. Yunha hampir menikahi orang yang salah (bukan pemotong kayu). Ia melewatkan pemotong kayu yang sebenarnya.

Jadi, jangan buta sama cinta ya gais. Kalo kalian ngerasa hubungan itu/pasangan kalian emang ga bener sebaiknya jangan dilanjut. Kalian akan menemukan seseorang yang akan memperlakukan kamu lebih baik.

Sekian dari sayaa, maaf jika kata-katanya kurang bisa dipahami ataupun ada menyindir orang lain (tidak bermaksud menyindir). Terima kasihh :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun