Mohon tunggu...
Tyo Prakoso
Tyo Prakoso Mohon Tunggu... -

Menulis adalah kerja untuk keabadian . Pramoedya A. T

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajakku ; Cerita Pagi

9 Desember 2011   06:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertuah mentari yang menyelinap disela-sela rumah

yang padat & teagap

embun pagi telah kering diserap oleh teriknya,

kepadatan yang siap menghiasi kota,

tapi lebih menarik kegiatan pagi dipinggiran pusat,

burung dara' jantan yang disibukkan dengan sarang

untuk betina bertelur

walau sempat gagal tapi tetap tak patah arang,

& diseberang rumah

ada kontrakan yang padat

Bang Jamal yang sibuk mencari utangan

karna Mpok Yul istrinya akan melahirkan

mondar-mandir tak terpalang

beda dengan sang jantan burung dara'

yang tenag tanpa beban biaya,

itulah mungkin perbedaan dasar yang dikehendaki Tuhan

antara manusia & hewan

yang seragam tapi beda kebutuhan,

tenang ....

Djakarta, 09/12/11

Tyo Prakoso.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun