Mohon tunggu...
Tyo Prakoso
Tyo Prakoso Mohon Tunggu... -

Menulis adalah kerja untuk keabadian . Pramoedya A. T

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajakku; Pendidikan Kalimalang

9 Desember 2011   05:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:39 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

LagunNya mengalir disetiap jengkal rasi kebintangan malam

menemani keeleganan sang bulan

bersama jilir-mudik-lalu-lalang

membuat bingung para bocah yang sedang bimbang

antara tetap bernyanyi dipinggir jalan

atau mengerjakan tugas sekolah yang belum terselesaikan,

antara kewajiban membantu keuangan

atau hak yang berkorelasi dengan kewajiban pendidikan

kegalauan bocah tepi kalimalang

....

....

Pendidikan bagi bocah kalimalang bukanlah masalah ruang kelas yang berAC

tapi suatu hak yang harus dirampok dengan

bernyanyi dijalan sepanjang sore hingga malam,

dan esok pagi siap dihukum berdiri didepan kelas

dengan satu kaki terangkat sebelah

karena tugas baru selesai setengah

dan selamat mendapat 'cap' pelajar tak  kompeten yg megah

malang ...

....

Lantas dimana kurikulum KTSP yang katanya demokratis dan mencerdaskan bangsa ?

mungkin para bocah kalimalang bukan termasuk warga negara,

tapi para penggundal perusak pendidikan kita

mungkin ...

Djakarta, 08/12/11

Tyo Prakoso

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun