Malang, Kompasiana.
Indo Petstival 2025, pameran hewan peliharaan pertama dan terlengkap di Kota Malang kembali digelar untuk kedua kalinya di Mall Malang City Point pada 29 Januari - 2 Februari 2025.
Pameran yang bertajuk "Mengenal Satwa Langka Indonesia dan Pesona Dunia Hewan Peliharaan" ini digelar dengan dua kegiatan utama yakni edukasi tentang satwa langka Indonesia dan bazzar expo dunia hewan peliharaan.
Salah satu stand pengisi bazzar pameran tersebut adalah Griya Maggot BSF (GM BSF) Kota Malang. Dalam kesempatan ini, GM BSF menata dan menghias stand mereka dengan beberapa produk. Dari berbagai produk yang ditunjukkan, maggot bsf kering tampak mendominasi.
Yusuf Karyawan (59), praktisi lingkungan hidup sekaligus pengelola GM BSF menunjukkan siklus hidup lalat Black Soldier Fly melalui wadah-wadah yang diletakan pada meja standnya.
"Yang digunakan untuk pakan hewan peliharaan adalah saat lalat BSF mencapai fase larva dan pupa. fase larva biasa disebut dengan fresh maggot sedangkan fase pupa disebut sebagai dried maggot," jelas Yusuf saat ditemui di Malang City Point, Sabtu (01/02/25).
Maggot BSF dapat menjadi pakan alternatif bagi hewan peliharaan seperti ikan hias, burung, unggas, kucing, hingga reptil. Hal ini karena maggot bsf tinggi protein dan mengandung berbagai asam amino yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan hewan peliharaan, salah satu manfaatnya adalah untuk untuk menjaga warna kulit maupun bulu hewan tersebut agar tetap menarik.
"Selain karena manfaat gizinya yang lengkap, maggot bsf juga bernilai ekonomis. Maggot bsf dapat menggantikan peran pakan pabrikan yang harganya cenderung mahal. Dengan menggunakan maggot bsf, para pecinta hewan bisa lebih menghemat pengeluaran pakan hewan kesayangannya," ungkap Yusuf.
Kehadiran pameran Indo Petstival 2025 bagi Griya Maggot BSF adalah kesempatan yang sangat bagus untuk memasarkan produk dan jasa yang mereka tawarkan dalam hal pengelolaan sampah organik melalui biokonversi maggot BSF. Ini merupakan partisipasi kedua kalinya bagi GM BSF yang sebelumnya pernah diselenggarakan pada 3-7 Juli 2024 lalu.Â
"Alhamdulillah, pada pameran tahun lalu kami mendapatkan pesanan untuk mensuplai maggot ke beberapa rekanan di bidang perunggasan. Kemudian, untuk tahun ini datang peluang kerja sama dengan Perumda Tunas Kota Malang melalui unit usahanya yakni Rumah Potong Hewan (RPH) Gadang. Kerja sama untuk mengelola limbah RPHnya," tambah Yusuf.
Menghadiri pameran dan memberikan edukasi terkait biokonversi maggot bsf bukanlah hal baru bagi Yusuf Karyawan. Pihaknya sudah sering diminta untuk menjadi narasumber di berbagai acara, memberikan pelatihan, dan mendampingi siapapun yang mau belajar pengolahan sampah, baik secara berkelompok maupun individu.
"Menjadi kewajiban kami untuk tak pernah lelah mengedukasi masyarakat. Karena planet bumi cuma satu, menjadi rumah bagi kita semua. Maka dari itu mari kita jaga bersama dan kelola dengan baik sehingga kelak anak cucu kita tetap dapat merasakan juga apa yang saat ini kita rasakan.," tutup Yusuf.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI