Karakter Glen Anggara dan Shena, yang menjadi tokoh sentral dalam cerita, dihidupkan melalui akting dari para pemain berbakat. Sosok Glen diperankan oleh Junior Roberts, sementara Shena diperankan oleh Prilly Latuconsina. Kedua aktor ini sudah dikenal luas di industri perfilman Indonesia dan berhasil membangun chemistry yang kuat dalam film ini. Penampilan mereka dinilai mampu menggambarkan karakter Glen dan Shena dengan sangat baik, sesuai dengan bayangan pembaca novel.
Eksekusi Visual
Sutradara Fajar Bustomi, yang sebelumnya sukses menggarap film Dilan 1990, dipercaya untuk mengarahkan film ini. Fajar Bustomi dikenal sebagai sutradara yang ahli dalam menyampaikan nuansa romantis dan emosional sesuai dengan tone cerita dari novel. Visualisasi yang apik dan pemilihan latar yang mendukung membuat 12 Cerita Glen Anggara tampil menarik dan menyentuh.
-
Produksi dan Promosi
Falcon Pictures memastikan proses produksi film berjalan dengan kualitas terbaik, baik dari segi visual maupun audio. Promosi film dilakukan secara masif melalui media sosial, perilisan trailer, hingga acara bertema romansa remaja. Hal ini dilakukan untuk menarik minat penonton, khususnya para penggemar novel aslinya.
Film 12 Cerita Glen Anggara dijadwalkan tayang perdana di bioskop Indonesia pada 18 Agustus 2022. Sebelumnya, gala premiere telah diselenggarakan pada 12 Agustus 2022 di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Kehadiran para pemain dan kru film dalam acara tersebut turut menyemarakkan antusiasme penonton yang telah menanti-nanti adaptasi ini.
Sambutan Positif dari Penonton
Setelah tayang di bioskop, film 12 Cerita Glen Anggara mendapatkan respons positif dari penonton. Film ini berhasil menarik 94.439 penonton di seluruh Indonesia. Banyak penonton yang memuji akting Junior Roberts dan Prilly Latuconsina sebagai Glen dan Shena. Chemistry keduanya dinilai berhasil membawa emosi penonton mengikuti kisah cinta yang penuh harapan dan kesedihan.Â
Selain akting para pemain, alur cerita yang menyentuh hati serta visualisasi yang indah menjadi daya tarik tersendiri. Film ini sukses menghadirkan nuansa romantis yang manis, namun tetap mengandung pesan mendalam tentang cinta, pengorbanan, dan makna kehidupan.
Dengan kesuksesan ini, 12 Cerita Glen Anggara menjadi salah satu contoh keberhasilan adaptasi karya sastra ke layar lebar di Indonesia. Film ini tidak hanya memuaskan penggemar novelnya, tetapi juga memperkenalkan cerita Glen dan Shena kepada audiens yang lebih luas. Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi Falcon Pictures dan Luluk HF sebagai kreator karya populer di industri hiburan Indonesia.
Angelica Valentina Pakaya