Pemilik mie ayam pak ojik ini berasal dari kota yang dimana solo merupakan sebuah kota yang dikenal dengan kuliner khasnya. Cita rasa Solo yang autentik menjadi daya tarik utama bagi pelanggannya. Contohnya mie ayam pak ojik ini
Usaha mie ayam yang berjalan sejak tahun 1996, menandakan pengalaman panjang dalam mengelola usaha kuliner yang menunjukkan bahwa UMKM ini sangat legend. Keberadaannya yang sudah lama menunjukkan kualitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk mereka.
Perjalanan usaha tidak ada yang berjalan selalu mulus dan lancar pasti selalu ada masa yang sulit seperti berikut, selama perjalanan usahanya, pak ojik dan keluarganya pernah menghadapi dua masa sulit, yaitu krisis moneter dan pandemi COVID-19. Meskipun kondisi ekonomi saat itu menurun drastis, usaha ini mampu bertahan dan terus berkembang hingga saat ini. Dengan bermodalkan kesabaran, ketekunan, yakin, dan konsistensi pak ojik selalu semangat untuk menjaga keberlangsungan bisnis mereka.
Adapun saat awal berdiri, usaha ini hanya dapat menjual mie ayam dalam jumlah kecil, sekitar 2,5 kg per hari. Hingga tak terasa dimasa sebelum pandemi COVID-19, penjualan meningkat pesat hingga mencapai 20 kg per hari.
Hingga datanglah pandemi, yang membuat usaha mie ayam mengalami krisis namun dapat bertahan hingga setelah pandemi penjualan masih cukup stabil di angka 16 kg per hari, menunjukkan hebatnya adaptasi mereka terhadap kondisi pasar yang berubah.
Bahkan permulaan terbukanya usaha ini menggunakan tenda yang berjualan menggunakan tenda dan berjualan di perempatan Jl. Mt. Haryono No.156D, Lumbung, Badean. Selama perjalanannya, pemilik pernah berpindah lokasi sebanyak empat kali. Hingga mereka telah berhasil membuka warung tetap yang menjadi tempat usaha yang lebih mapan dan nyaman bagi pelanggan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H