Mohon tunggu...
Chelvy Liz Erlinda
Chelvy Liz Erlinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

menyukai olahraga dan kesibukan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Berbagai Konteks

22 Maret 2024   15:15 Diperbarui: 22 Maret 2024   15:19 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi antar sesama dalam mencapai maksud dan tujuan.Interaksi sosial ini membutuhkan kode atau rumus untuk saling memahami satu sama lain.Kode atau rumus inilah yang biasa kita sebut dengan "Bahasa".Menurut Wikipedia,Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia.Kita sebagai penduduk warga Indonesia menggunakan Bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

            Penggunaan Bahasa Indonesia sangatlah penting karena apabila melihat banyaknya perbedaan kultur dan budaya yang ada,Bahasa Indonesia berperan sebagai Bahasa pemersatu.Dalam penggunaannya,Bahasa Indonesia memiliki beberapa konteks sesuai dengan lawan bicara atau audiens.beberapa konteks ini dibagi menjadi menjadi 2 yaitu penggunaan bahasa di situasi resmi dan situasi tidak resmi.Berikut inilah penjelasannya:

Situasi resmi atau formal,pada situasi ini seseorang dituntut untuk menggunakan Bahasa baku.Istilah Bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas.Namun,tidak sedikit juga orang yang belum bisa membedakan antara mana bahasa baku dan tidak baku.Bahasa baku adalah bahasa yang ejaan atau cara pengucapannya sesuai dengan kaidah kebahasaan.Bahasa baku menggunakan kaidah Bahasa yang lebih lengkap dibandingkan dengan ragam tidak baku.Bahasa baku biasa digunakan dalam situasi resmi,seperti ketika berada dalam acara seminar,pidato,karya ilmiah,pembicaraan dengan orang yang dihormati atau lebih tua,dan lain-lain.

Situasi tidak resmi atau informal,dipengaruhi oleh situasi tidak resmi.Pada situasi ini Bahasa baku dikesampingkan dan tidak lagi memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan,akan tetapi yang diutamakan adalah lawan bicara bisa saling mengerti.nah,situasi disinilah kita dapat menggunakan Bahasa tidak baku ataupun Bahasa gaul.,Bahasa tidak baku adalah ragam Bahasa yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut.Bahasa tidak baku tidak difungsikan sebagai model masyarakat secara luas,tetapi digunakan oleh masyarakat secara khusus.Biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari yang bersifat tidak resmi.Ragam Bahasa tidak baku banyak mengandung unsur-unsur dialek dan Bahasa daerah sehingga Bahasa tidak baku banyak sekali ragamnya.Selain dialek,ragam Bahasa tidak baku juga bervariasi dalam pelafalan atau pengucapan kosa kata,struktur kalimat,dan sebagainya.Penggunaan Bahasa tidak baku misalnya komunikasi sekumpulan remaja di mal,interaksi antar penjual dan pembeli,dan masih banyak lagi.Dari ragam tidak resmi tersebut,selanjutnya memunculkan istilah yang disebut dengan Bahasa gaul.

David Brooks dan Mark kann menyimpulkan bahwa pendidikan Bahasa adalah pendidikan yang paling dekat dengan pendidikan karakter.Prod.Dr.Fuad Hassan juga pernah mengatakan bahwa pendidikan terdiri atas pembiasaan,pembelajaran,dan pembudayaan.Tiga istilah ini berkaitan dengan pendidikan Bahasa Indonesia.Dari sini kita bisa mengetahui bahwa pembelajaran bahasa yang baik,benar,dan sesuai konteks sangatlah penting mengingat keberadaan Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi, namun juga sebagai cermin jati diri dan karakter bangsa.Bangsa yang beradab dan baik dapat terwujud melalui penggunaan Bahasa nasionalnya yang konsisten.Dengan adanya penerapan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,kepribasian bangsa akan terbangun dengan sendirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun