Berkaca dari ide Black, Zaffagnini pun memulai ‘gerilya’nya. Dia mengungkapkan idenya ke beberapa teman dan kolega serta musisi yang dia kenal. “Banyak kolega atau musisi yang mengatakan, ide itu brilyan, tetapi hanya bisa terjadi di negara lain, bukan di Italia. Amerika adalah tempat dimana mimpi bisa menjadi nyata, bukan di Italia yang sedang banyak masalah, terutama kondisi perekonomian negara kami yang sedang melemah. Jadi setiap kali saya berbicara dengan sponsor atau musisi tentang ide ini, semua pesimis. Ini tidak akan bakal terjadi.”
Zaffagnini tidak patah semangat. Dia lalu mengajak beberapa orang yang satu visi untuk menjadi timnya. Meski direspon pesimis, dia dan timnya mulai menyebarkan ide ini ke seluruh penjuru Cesena. Dan …bagaikan virus, apalagi dengan adanya media sosial, ternyata banyak yang merespons positif! Para musisi dari penjuru Italia menyatakan mendukung proyek ini dan menyatakan akan hadir pada hari H. Meski tentu saja, calon peserta juga melalui audisi. Yakni dengan meminta mereka mengirimkan video audisi saat memainkan tembang Learn to Fly. Zaffagnini dan tim bahkan berhasil mengumpulkan hampir 50 ribu dollar lewat situs crowdfunding untuk mewujudkan ide gila ini.
Mudah? Wohoo … ternyata nggak segampang membalikkan telapak tangan. Tetap saja banyak tantangan dan hambatan di depan mata. Toh, Zaffagnini tidak putus asa. “Selama satu tahun, saya selalu memikirkan bagaimana mewujudkan mimpi saya. Bahkan menjelang hari H, saya dan tim berhari-hari tidak tidur karena mempersiapkan acara ini,” tuturnya.
Singkat cerita … sejak pagi, 26 Juli 2015, sekitar seribu rocker penggemar the Foo Fighter berkumpul di sebuah lapangan untuk kemudian menyanyikan satu lagu hits dari band tersebut, Learn to Fly, Dipimpin oleh seorang konduktor bertampang rocker di atas menara podium, secara serentak, seribu musisi yang sudah terbagi dalam beberapa blok mewakili instrumen seperti drum, gitar, dan vokal, memulai intro Learn to Fly. Dalam video berdurasi kisaran tujuh menit tersebut yang dirilis di Youtube pada 30 Juli 2015, lagu Learn to Fly dimainkan dengan sangat harmonis, ciamik dan bikin termehek-mehek orang yang menontonnya. Keren banget!https://www.youtube.com/watch?v=JozAmXo2bDE
Di akhir lagu, barulah si Zaffagnini naik ke podium dan bilang, mungkin video ini ditujukan untuk penonton di seluruh dunia. Tapi sejatinya, video ini dialamatkan hanya untuk lima orang, Chris, Taylor, Nate, Pat, dan Dave grohl, para personil the Foo Fighters. “Kami tahu, mungkin tidak mudah untuk mewujudkan sebuah mimpi. Merealisasikannya dengan kreativitas dan hasrat yang besar … buat kami adalah keajaiban. Sepanjang tahun, setiap bangun tidur saya selalu berfikir bagaimana mewujudkan mimpi ini. Seribu musisi ini datang dari seluruh penjuru Italia dengan biaya sendiri hanya untuk menyanyikan satu lagu. Lagu anda, Foo Fighters. So … datanglah ke Cesena, Foo Fighters.” Hehe … begitulah kira-kira terjemahan ‘ala translator nggak jelas ini.’ Lalu 1000 pendukungnya bersorak-sorak meneriakkan kata ‘Foo Fighters! Foo fighters!’ menjadi back ground Zaffagnini yang dengan wajah memelas memohon … plis plis …. Wouuuw … siapa yang nggak bakal meleleh?! Saya aja yang nonton sampai ikut terharu. Hiks!
Ternyata rayuan musisi di Cesena ini membuat para personil Foo Fighters yang menontonnya lewat Youtube (konon) langsung tersedu-sedu … (katanya, lho. Lebay deh! Tapi wajar sih, secara lagunya dimainin 1000 musisi dengan amazing banget, siapa yang nggak bakal termehek-mehek?! ) Nggak heran, sekitar seminggu kemudian, tepatnya tanggal 1 Agustus 2015, melalui akun YouTube Foo Fighters, Dave Grohl merilis sebuah video berjudul "Untuk Cesena" dimana dia berbicara dalam bahasa Italia yang fasih guna memuji aksi gila para penggemarnya di sana. Dia juga menegaskan akan segera datang ke kota tersebut untuk berkonser di sana. "Che bello, Cesena...#Rockin1000¬ (Keren sekali, Cesena... ##Rockin1000)." "Ci vediamo a presto, Cesena.... xxx David #Rockin1000¬ (Sampai jumpa, Cesena. xxx Dave).
And dreams come true!
Pada 3 Nopember 2015 lalu, akhirnya Foo Fighters memenuhi janjinya dengan manggung di Cesena. So sweet banget kan?
Selalu ada kisah dibalik peristiwa.
Nggak cuma kisah behind the scene dari project ‘Rockin’1000’ ini saja sih yang begitu memikat. Buat saya, Zaffagnini adalah satu contoh nyata dari individu yang nggak cuma bermimpi. Tapi dia berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya. Tidak perduli betapa banyaknya batu sandungan dan tembok besar menghadang di depan mata. “Man Jadda Wajada" – Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil. So inspiring!
[caption caption="Fabio Zaffagnini"]