Penulis asal Jepang Haruki Murakami, mengibaratkan, penulis sebagai seseorang yang sedang mengikuti pertandingan lari maraton. Demi mencapai garis finish, seseorang harus cerdik mengatur tenaga agar tak kelelahan di tengah jalan. Proses menyelesaikan sebuah naskah tulisan memang tidak lebih ringan dari pertandingan maraton. Menjadi penulis yang baik butuh waktu dan terus belajar, belajar dan belajar. Melatih emosi diri, kepekaan, banyak membaca, menonton dan melihat sekeliling kita. Karena menekuni profesi ini hanya butuh 3% bakat dan 97% latihan, konsistensi dan fokus.Â
Setelah sekian lama terbelenggu dengan rasa malas, tidak ada salahnya, jika sejak sekarang, saya mulai menulis sehari satu tulisan atau minimal seminggu dua. Karena saya kerap dihantui rasa iri dan sirik setengah mati melihat begitu banyaknya perempuan – terutama kaum ibu – yang saya temui di facebook, mereka begitu kreatif. Di tengah kesibukan mereka menjadi ibu RT, mengurus keluarga dan rumah, tetapi masih tetap menyempatkan diri untuk berkarya. Jadi, kalau mereka bisa, kenapa saya tidak?
Jadi, kalau ditanya lagi, kamu suka nggak jadi penulis? Saya pasti akan menjawab, I love being a writer! Really love!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H