Mohon tunggu...
Chelsea Louisa Chen
Chelsea Louisa Chen Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - An ordinary human

Highly passionate about the writings!

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Misteri yang Terendap dalam Sebatang Kretek

31 Oktober 2024   22:20 Diperbarui: 31 Oktober 2024   22:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prolog

Sebuah Penemuan

Surat-surat itu ditemukan dalam sebuah peti berkarat yang terendap dan terkubur tidak jauh dari jangkauan permukaan tanah. Ketiga serangkai lantas terus melakukan navigasi dan penelitian mendalam terhadap temuan tersebut. Sungguh! Penemuan ini terlampau naas. Surat-surat tersebut ditemukan bersamaan dengan ditemukan sebungkus kretek dan serbuk kopi hitam, isinya menghayat hati,” kira-kira begitulah siaran televisi pada pagi ini. Dengan demikian, orang-orang itu disibukkan dengan berita dari berbagai laman koran dan berita itu juga sampai dari mulut ke mulut. Orang-orang mulai sibuk mencari tahu siapa pemilik surat yang sebenarnya itu, lantas, mengapa naskah tersebut boleh menjadi yang istimewa dalam siaran? Rana, Bodi, dan Suleman, orang-orang ini menjadi penanggung jawab utama dari ricuhnya masyarakat sejak pagi tadi. Beberapa jam setelah mereka memutuskan untuk mempublikasikan berita tersebut, tiada hentinya kerabat sampai orang tak dikenali pun berduyun-duyun mengirimkan surat dan pertanyaan-pertanyaan akan naskah yang ditemukan.

“Miriam, Di! Di sini tertulis Miriam. Kertasnya memang sudah sangat usang, namun, harum dari serbuk kopi hitamnya masih sangat pantas kucium,” Rana dengan kesungguhannya menyentuh, mengusap, serta menelisik dengan mata legamnya sepotong kertas usang yang nampaknya sengaja disobek oleh pemilik. 

“Miriam… Sepertinya tidak banyak orang yang memiliki nama itu pada zaman tersebut. Dilihat dari corak tulisannya, sepertinya Miriam ini masih muda kala surat ini ditulis,” balas Suleman yang menyentuh dan ikut menelisik kertas usang itu.

“Bagaimana bisa seorang gadis begitu terobsesi dengan kretek? Aku rasa, kantung kretek ini tidak sembarangan ditinggal oleh pemiliknya. Pasti ada artinya,” raut Bodi dipenuhi rasa penasaran yang begitu dashyat, pikirannya tenggelam dalam pertanyaan-pertanyaan mendalam. 

Sungguh, penemuan kali ini penuh dengan misteri, berbagai pergulatan batin pun terjadi. Rana dapat dengan jelas merasakan kekosongan batin dan teka-teki yang sukar dipecahkan kala ia duduk dan termenung dengan surat-surat  itu digenggamannya. Sebenarnya siapa Miriam? Apa alasan ia menulis naskah-naskah ini dan dikubur di tanah pinggiran kota? Apa yang terjadi dengan Miriam pada kala itu? Penelusuran hebat pun dimulai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun