Sean: (menahan Dinda) Tidak begini Din, jangan kekanakan. Kamu sedari tadi menuntut aku untuk berkata jujur dan membahas hal yang kemarin.
(Dinda menepis tangan Sean lalu pergi begitu saja)
Bab II: Sebuah Fakta
Dinda berjalan menyusuri jalan yang hanya diterangi lampu jalanan berwarna kuning remang, setelah shift malamnya dan perdebatan Panjang Bersama Sean yang tidak menemukan jalan keluar, Dinda hanya berusaha untuk menenangkan fikirannya dengan jalan memutar dari jalan yang biasa ia lalui namun sialnya ia malah bertemu Sean yang baru saja keluar dari sebuah bangunan Bersama Perempuan disebelahnya.
Sean: (terkejut melihat Dinda disebrang jalan) Dinda!!!!
Dinda memalingkan wajahnya dan berjalan lebih cepat namun Sean mengejar Dinda
Sean: (meraih tangan Dinda) Din, aku bisa jelasin ini. Tolong dengerin aku dulu Din
Dinda: Hey, ini berakhir Se (sambil tersenyum dan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Sean)
Sean : (menggelengkan kepalanya) Nggak Din, kita gak boleh berakhir kayak gini. Tolong ya, itu disana Alisa.
Dinda: (melirik kearah Alisa) Oke? Terimakasih infonya Sean.
Sean: Din... Ayo kita berbincang tentang ini (Dengan muka memelas)