Mohon tunggu...
Chelsea Keysya
Chelsea Keysya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya manusia suka tidur dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Si Kecil Simbol Kekuatan dan Ketekunan

16 Januari 2024   21:30 Diperbarui: 16 Januari 2024   22:00 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah lampu merah di kota Bandung, saya pernah bertemu dengan seorang anak kecil bernama Irfan, yang dengan tekad dan semangatnya menjadi pengamen lampu merah di tengah kesibukan kota besar. Meski kehidupannya penuh tantangan, dan keterbatasan. Irfan menemukan cara untuk mengekspresikan diri dan mencari nafkah melalui musik jalanan.

Irfan, seorang bocah berusia sembilan tahun, berasal dari keluarga kurang mampu di salah satu daerah pinggiran Bandung. Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, Irfan memiliki bakat alami dalam bermusik. Melihat keadaan keluarganya, dia memutuskan untuk memanfaatkan bakatnya sebagai pengamen untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Ayahnya meninggalkan ia dan ibunya sejak ia berumur tiga tahun. Irfan harus memenuhi kebutuhan dirinya dan ibunya sejak dua tahun yang lalu karena ibu Irfan yang mendadak memiliki kelumpuhan sehingga ibunya yang terbiasa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka sudah tidak bisa karena keterbatasannya sekarang dan Irfan lah yang menjadi tulang punggung keluarga saat ini.

"Ibu, Irfan cuma hidup untuk Ibu di rumah. Irfan janji ke Ibu untuk memberikan hidup yang layak." Jawab Irfan saat ditanya alasan ia bertahan hidup sampai sekarang.

Setiap harinya, Irfan mempersiapkan gitar kecilnya dan mengepak tas yang berisi beberapa lagu yang akan dia nyanyikan. Dengan semangat penuh, dia mangkal di lampu merah kota Bandung, tempat di mana dia memulai pertunjukan musik jalanan kecilnya. Suara merdunya dan lagu-lagu yang dipilih dengan bijak segera menarik perhatian para pejalan kaki dan pengendara.

Meskipun Irfan adalah seorang anak kecil, dia mampu menyampaikan emosi melalui lagu-lagu yang dibawakannya. Dalam setiap nadanya, terdapat cerita kehidupan yang dihadapinya dan keinginan untuk memberikan harapan kepada mereka yang mendengarnya. Irfan tidak hanya sekadar seorang pengamen, tetapi juga seorang seniman jalanan yang ingin berbagi keindahan musik dengan orang lain.

Tentu saja, perjalanan Irfan sebagai pengamen kecil tidak selalu mudah. Dia harus menghadapi cuaca ekstrem, kelelahan, dan kadang-kadang perlakuan kurang mengenakkan dari sebagian orang. Namun, Irfan terus melangkah maju dengan tekad yang kuat. Baginya, musik adalah jembatan untuk melarikan diri dari kesulitan hidup dan juga sarana untuk membahagiakan orang lain.

"Hasilnya alhamdulillah cukup untuk nyambung hidup besok hari dan alhamdulillah tetangga kadang ngasih ke Irfan buat jajan di sekolah tapi gak Irfan jajanin sih, Irfan tabung." 


Banyak yang tergerak oleh ketekunan dan semangat anak kecil ini. Beberapa orang baik yang tidak sengaja bertemu dengannya memberikan dukungan dengan memberikan peralatan musik yang lebih baik, sehingga Irfan dapat terus berkembang dalam bakat musikalnya.

Meskipun terlibat dalam kegiatan pengamen, Irfan tetap rajin dalam pendidikannya. Dia memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar, membuktikan bahwa kesulitan hidup tidak menghalangi kemauannya untuk meraih pendidikan. Keinginannya untuk memberikan contoh positif kepada teman-teman sebayanya menciptakan dampak positif bagi orang sekitarnya.

Karena bertekad memberikan kehidupan yang layak untuk dirinya dan sang Ibu juga jadi salah satu alasan Irfan tidak mengabaikan pendidikannya. Bersyukurnya Irfan masih bisa mengejar pendidikan ditengah kesulitannya bertahan hidup dengan sang ibunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun