Mohon tunggu...
Chelsea Keysya
Chelsea Keysya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya manusia suka tidur dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaatkan Salak, Masih Adakah Pelet Salak di Era Digitalisasi?

13 Desember 2023   03:08 Diperbarui: 13 Desember 2023   03:52 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut pengakuan dari NA kepercayaan Masyarakat terhadap pelet salak menurun ketika banyaknya berita kegagalan dari pelet salak tersebut. Pelet salak sendiri sangat mudah digagalkan ketika si penerima memakan salak tersebut karena salah satu syarat kesuksesan pelet salak adalah dengan tidak memakannya dan mendiamkan salak di rumah si penerima dalam beberapa waktu maka sudah bisa dikatakan bahwa pelet salak tersebut sudah dikatakan sukses.

Namun selain karena banyaknya berita kegagalan dari pelet salak Masyarakat di wilayah tersebut kini kurang mempercayai mitos-mitos atau alternatif lainnya juga karena Masyarakat sendiri sudah banyak membaca dan terbuka fikirannya untuk tidak mempercayai hal-hal seperti itu.  

Bagi orang yang sudah terlanjur terkena pelet dapat dihilangkan dengan cara shalat hajat 2 rakaat yang dikerjakan pada malam hari, membacakan Surat Al-Fatihah pada orang yang ingin disembuhkan dan siapkan air yang telah dibacakan Surat Al-An'am ayat 103 sebanyak 333 kali lalu diminumkan kepada orang yang terkena pelet.

Mungkin pelet adalah sesuatu yang menghasilkan apa yang kita inginkan dengan instan, namun tetap saja pelet termasuk hal yang licik dan musyrik yang sudah pasti dibenci oleh Allah SWT. dan juga jika kita melakukan sesuatu secara licik maka hasilnya akan diakhiri dengan penyesalan. Sebab dari itu, segalanya bisa dicapai dengan usaha kita sendiri disertai dengan kejujuran dan do'a serta ibadah kepada yang Maha Kuasa, Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun