Mohon tunggu...
Chelsea Florita Nathasya
Chelsea Florita Nathasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Telkom University

Saya merupakan mahasiswa jurusan S1 Ilmu Komunikasi yang memiliki keinginan untuk mengembangkan minat dan bakat saya melalui peluang-peluang yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Perpaduan Dua Budaya Melalui Busana Santana

12 November 2023   13:33 Diperbarui: 12 November 2023   13:35 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budayanya. Budaya tersebut meliputi pakaian adat, rumah adat, alat musik, tari-tarian, dan lain-lain. Budaya merupakan sistem makna dan simbol yang disusun untuk menjelaskan tentang dunia, perasaan, dan penilaian. Di Bandung sendiri terdapat Museum Sri Baduga yang menjadi tempat untuk memperkenalkan beragam peninggalan zaman dahulu seperti prasasti, alat musik, mata uang, kerajinan tangan, busana pengantin, dan masih banyak lagi. Berbicara mengenai budaya, salah satu hasil kebudayaan yang masih sering kali terlihat adalah busana adat pengantin. Busana adat pengantin bukan hanya sebatas pakaian melainkan terdapat makna dalam busana adat tersebut, baik itu dari segi warna, motif, dan bentuk yang memiliki filosofi dan sejarahnya masing-masing. Setiap daerah di Indonesia memiliki busana adatnya yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan keunikan yang dimiliki oleh setiap daerahnya masing-masing.

Busana adat pengantin di Jawa Barat identik dengan kain batik dan aksesoris manik-maniknya. Adapun jenis-jenis busana adat pengantin yang terdapat di daerah Jawa Barat sangat beragam, antara lain:

  1. Busana Adat Kebaya Sunda;

  2. Busana Adat Pangsi;

  3. Busana Adat Bedahan;

  4. Busana Menak;

  5. Busana Besak;

  6. Busana Mojang Jajaka;

  7. Busana Kebaya Pengantin.

Salah satu busana adat pengantin yang masih jarang diketahui oleh banyak orang adalah busana adat yang berasal dari Jawa Barat, yaitu Busana Santana. Busana Santana merupakan busana adat pengantin yang digunakan oleh orang-orang zaman dahulu terutama oleh golongan bangsawan kecil atau lebih sering dikenal dengan sebutan kaum menengah. Busana ini menunjukkan adanya percampuran kebudayaan antara Sunda dan Eropa. Hal ini dapat dilihat dari pakaian laki-laki yang mengenakan setelan jas dan celana pantalon ditambah dengan aksesoris kalung sebagai ciri khas gaya Eropa kemudian dipadukan oleh iketan kepala yang menunjukkan ciri khas budaya Sunda. Adapun pakaian perempuan mengenakan kebaya yang dimodifikasi oleh kain batik, selendang, dan membawa payung yang bernuansa gaya Eropa.

Perpaduan gaya Eropa dan adat Sunda ini menunjukkan bahwa budaya dapat mempengaruhi individu dalam hal berkomunikasi. Adanya Busana Santana ini disebabkan oleh perkawinan seorang raden dengan rakyat yang golongannya lebih rendah. Hal ini menunjukkan adanya perpaduan dua kebudayaan yang bertujuan untuk saling mengetahui dan memahami antara dua budaya tersebut. Perpaduan dua budaya ini berpengaruh pada  perbedaan tingkatan sosial yang dapat menjadi penunjuk identitas sosial seseorang. Seperti yang kita ketahui bahwa budaya dipengaruhi oleh orientasi konteks tinggi dan konteks rendah. Perbedaan kedua orientasi ini terlihat dari bagaimana pesan tersebut akan dikomunikasikan. Jika dikaitkan dengan perpaduan budaya dalam Busana Santana ini menunjukkan bahwa negara Indonesia dan Eropa termasuk pada budaya dengan konteks tinggi. Orientasi budaya konteks tinggi ini mengedepankan komunikasi tanpa menggunakan kata-kata atau dengan kata lain komunikasi ini ditunjukkan melalui non-verbal atau tersembunyi. Identitas sosial ditunjukkan oleh bagaimana busana adat pengantin Santana ini digunakan yang dipadukan oleh ciri khas dari budaya Sunda dan Eropa sebagai simbol terkait perpaduan dua budaya yang berbeda namun tetap selaras.  

Terkait komunikasi non-verbal yang berperan penting dalam komunikasi antar budaya, dapat dikomunikasikan dalam banyak bentuk seperti pesan kinesik, pesan proksemik, dan pesan artifaktual. Dalam hal ini yang lebih menonjol adalah pesan artifaktual dimana pesan yang dikomunikasikan melibatkan penampilan. Penampilan bisa dalam bentuk yang beragam, salah satunya adalah busana adat pengantin. Busana adat pengantin dapat menunjukkan pertukaran makna terkait percampuran budaya. Seperti Busana Santana yang menampilkan identitas dan status sosial masyarakat Sunda pada zamannya. Namun dibalik keindahan budaya yang ada akan ada beberapa tantangan besar yang sering kali muncul, salah satunya mengenai stereotip. Stereotip disebabkan oleh pandangan negatif terhadap suatu kelompok yang bisanya akibat adanya perbedaan budaya. Hal ini akan mengakibatkan perpecahan apabila terus menerus terjadi.

Referensi

7+ Pakaian Adat Jawa Barat : Nama, Gambar dan Penjelasan. (2023). Romadecade.org. Diakses dari https://www.romadecade.org/pakaian-adat-jawa-barat/#

Gischa, S. & Wijaya, A. (2023). Pengertian dan Perbedaan Komunikasi Konteks Tinggi dan Rendah. Kompas.com. Diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/09/013000269/pengertian-dan-perbedaan-komunikasi-konteks-tinggi-dan-rendah#google_vignette 

Rosetia, A. dkk. (2020). STEREOTIP DAN DAMPAKNYA DITENGAH KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT. Universitas Internasional Batam. Vol 2 No 1 Edisi Agustus 2020

Sumarto. (2019). Budaya, Pemahaman dan Penerapannya "Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Kesenian dan Teknologi". Jurnal literasiologi, 1(2). 

Wijaya, A. & Gischa, S. (2023). Klasifikasi Pesan Nonverbal. Kompas.com. Diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2023/09/21/050000769/klasifikasi-pesan-nonverbal?page=all 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun