Parenting adalah pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anak. Pola parenting yang dipilih oleh orang tua nantinya akan sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang anak mulai dari psikis sampai psikologinya. Bagi beberapa orang, mungkin mempelajari parenting bukanlah hal yang penting, kerena menurut mereka jiwa atau pengetahuan sebagai orang tua akan berkembang sesuai dengan bertambahnya usia anak.
Namun nyatanya tidak seperti itu, tercatat pada data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), terdapat 21.241 anak yang menjadi korban kekerasan orang dewasa. Hal itu tidak lain adalah karena sebagian orang tua mempercayai bahwa dengan memukul, mencubit atau memberi kekerasan kepada anak ketika mereka melakukan kesalahan adalah cara paling baik untuk menimbulkan efek jera.Â
Sebelum belajar parenting penting bagi kita mencari tahu apa saja dampak membiasakan pemberian kekerasan sebagai hukuman atas kesalahan yang dilakukan anak. Berikut adalah dampak dari kekerasan pada anak dalam parenting yang diberikan oleh orang tua.
- Mengalami Trauma
Anak yang mengalami kekerasan dalam tumbuh kembangnya cenderung akan menyimpan banyak luka akibat kekerasan yang diberikan semasa kecil. Hal itu menjadikan mereka tumbuh dengan rasa amarah dan kecewa yang mereka bawa ketika mereka tumbuh dewasa. Dan tidak menutup kemungkinan mereka akan merasa takut apabila mereka berbuat salah kepada siapapun, padahal kesalahan yang dilakukan anak-anak itu hal yang wajar karena mereka sedang dalam proses belajar mengenal hal baru dan tugas para orang tua adalah memberikan bimbingan kepada mereka untuk terus berkembang.
- Ikut Melakukan Kekerasan
Hal ini biasanya terjadi karena anak tidak menyadari bahwa yang dilakukan oleh orang tuanya adalah sebuah tindak kekerasan. Serta tidak menutup kemungkinan juga mereka akan melakukan hal yang sama seperti yang orang tua mereka lakukan pada mereka dahulu. Sehingga itu mengapa ilmu parenting sangat penting untuk dipelajari bahkan sejak usia remaja
- Penurunan Fungsi Otak
Hal ini disebabkan karena otak anak sering mengalami penekanan emosi yang tidak dapat tersalurkan sehingga struktur dan perkembangan otak mereka menjadi terganggu. Hal ini menyebabkan anak menjadi kurang fokus serta dapat menyebabkan demensia ketika mereka usia tua nanti.
- Sulit Mengatur Emosi
Anak yang sejak kecil biasa dimarahi sampai dipukul biasanya mereka akan tumbuh menjadi anak yang mudah marah hingga meluap-luap dan tidak terkendali sehingga ketika mereka remaja mereka un akan mudah marah karena hal-hal kecil walaupun sebetulnya hal itu tidak penting dan tidak perlu dipermasalahkan. Hal ini terjadi karena ada rasa cemas, khawatir, bahkan takut yang berlebihan pada diri mereka.
Untuk menghindari hal-hal itulah mengapa belajar ilmu parenting sangat penting bagi kita. Belajar ilmu parenting tidak hanya dilakukan ketika kita sudah menikah. Ilmu parenting dapat dipelajari ketika kita baru akan menikah atau ketika ketika masih usia remaja. Ketika kita mendidik anak dengan ilmu parenting yang benar kedepannya anak akan menirunya salam kehidupan sehari-hari seperti contoh simpel nya adalah ketika mereka berhadapan dengan adik, kakak, ataupun teman mereka.
Selain itu, belajar parenting juga perlu dilakukan bahkan sejak remaja melalui hal-hal kecil. Hal ini berfungsi ketika kita sudah memiliki anak kita mampu membentuk karakter yang baik bagi anak serta mampu menumbuhkan pola pikir sehat serta kenyamanan dalam tumbuh kembang anak.
Tumbuh dalam keluarga dengan ilmu parenting yang matang tentunya juga sangat bermanfaat bagi sang anak apalagi dalam tumbuh kembangnya, seperti
- Anak Mampu Membangun Kepercayaan
Bagi seorang anak membangun kepercayaan adalah hal yang penting terutama kepada orang tua. Kepercayaan adalah kunci dimana kedekatan antara anak dan orang tua mampu untuk terjadi, karena anak yang tidak memiliki kepercayaan pada orang tuanya mustahil mereka akan memiliki interaksi yang baik. Orang tua yang mampu membimbing anaknya untuk menaruh kepercayaan kepada mereka sebenarnya secara tidak langsung mereka juga sudah mampu membuat anak untuk membangun kepercayaan ketika ia akan bersosialisasi kepada orang lain.
- Menciptakan Interaksi Yang Baik Antara Anak Dan Orang Tua
Hal ini karena anak memiliki kepercayaan pada orang tuanya sehingga mereka mampu melakukan komunikasi dengan nyaman pada kedua orang tua nya sehingga padaa akhirnya akan terjadi kedekatan antara orang tua dan anak.
- Anak Mampu BersosialisasiÂ
Hal ini karena sejak kecil mereka memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua mereka dan mereka cenderung tidak memiliki rekaman buruk mengenai komunikasi yang akan menghambat mereka dalam bersosialisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H