Mohon tunggu...
Michell Josevira
Michell Josevira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Airlangga, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin prodi Teknik Industri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa BBK 5 UNAIR Ciptakan Inovasi Sabun dari Limbah Kulit Buah Pisang Guna Tingkatkan Perekonomian Desa Mojopuro Gede

3 Februari 2025   21:37 Diperbarui: 3 Februari 2025   21:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Pembuatan sabun dari limbah kulit buah pisang bersama Mahasiswa KKN UNAIR di Desa Mojopuro Gede, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jumat (24/1/2025

Mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN) atau Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga sukses gelar program kerja penyuluhan sekaligus demonstrasi yang bertajuk SABUK - BP (Sabun Alami Berbahan Utama Kulit Buah Pisang). Program kerja tersebut dilaksanakan di Balai Desa Mojopuro Gede, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik pada Jumat (24/1/2025) pukul 13.00 WIB. Kegiatan yang dihadiri oleh warga sekitar khususnya ibu - ibu PKK ini bertujuan mengedukasi masyarakat dalam mengolah limbah kulit pisang menjadi sabun alami yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat kesehatan.

Banyaknya pohon pisang yang ada di desa membuat warga sekitar memanfaatkannya sebagai salah satu mata pencaharian dengan menjual daun pisangnya secara langsung. Selain itu, tak lupa memanfaatkan buahnya dengan cara diolah sebagai produk pangan, seperti pisang goreng, keripik pisang atau olahan lainnya. "Setelah buahnya diambil tersisalah kulit pisangnya saja dan langsung dibuang mbak" ujar Tutik yang merupakan salah satu peserta kegiatan.

Kulit pisang sendiri merupakan sampah organik yang sejatinya mudah terurai oleh tanah tetapi tetap membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut menjadikan adanya penumpukan limbah dari kulit pisang. Ketua KKN desa Mojopuro Gede, Michell Josevira mengatakan pihaknya menciptakan inovasi sabun organik guna mengurangi limbah kulit buah pisang dan meningkatkan ekonomi warga. 

"Kami bersama ibu-ibu PKK setempat belajar memanfaatkan limbah tersebut dengan menjadikannya sebagai sabun batang, yang mana harapannya dapat membuka peluang usaha baru sekaligus mengurangi nilai pengangguran yg ada di desa Mojopuro Gede" ucap Michell. 

Sabun tersebut terbuat dari bahan-bahan sederhana lalu diolah menjadi barang berkualitas yang mampu bersaing di pasaran. "Alat yang diperlukan dalam pembuatan sabun ini pasti akan ada di setiap dapur. Contohnya pisau, baskom, gelas takar, saringan, blender dan sendok sebagai alat pengaduknya" ujar Ariel salah satu mahasiswa BBK.

"Tak lupa bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan ini juga sangat mudah kita jumpai di pasar seperti cairan NaOH, minyak zaitun, minyak kelapa, bibit parfum, air, limbah kulit buah pisang" tambahnya.

Sabun ramah lingkungan tersebut memiliki manfaat melembabkan kulit, mengatasi jerawat, mencerahkan kulit, bertindak sebagai antioksidan alami sekaligus dapat mengangkat sel kulit mati dengan efek eksfoliasi yang lembut tanpa iritasi. Sabun kulit pisang bukan hanya sekadar produk pembersih, tetapi juga memiliki nilai tambah membuatnya menarik secara ekonomis. Kulit pisang seringkali dianggap sebagai limbah yang mudah didapatkan, sehingga biaya produksi lebih rendah. 

"Dengan memproduksi sabun organik ini, harga jual bisa lebih tinggi daripada hanya menjual limbah kulit pisangnya saja" ujar Nurma salah satu mahasiswa BBK. Menurutnya, harga jual dari produksi sabun lebih tinggi daripada hanya dijual limbahnya saja dan membawa keuntungan.       

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun