Bagi saya, menjadi seorang superfan K-pop bukan hanya soal mendengarkan musik atau menonton drama. Ini tentang bagaimana sebuah fandom dapat memberikan kekuatan positif, seperti rasa kebersamaan, dukungan emosional, dan semangat yang luar biasa.Â
Misalnya, ketika saya merasa down atau stress dengan kehidupan sehari-hari, saya bisa menemukan hiburan dan inspirasi dari para idol yang selalu memberikan pesan-pesan positif lewat musik dan kegiatan mereka. Saya juga belajar tentang pentingnya bekerja keras, menjaga diri, dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Niai-nilai yang sering saya temui dalam karya-karya mereka.
Lebih dari itu, saya merasa bahwa Korean Wave membuka wawasan saya terhadap budaya lain. Dulu, saya tidak pernah terpikir untuk belajar bahasa Korea, tetapi sekarang saya merasa terinspirasi untuk terus belajar dan bahkan merencanakan untuk mengunjungi Korea suatu hari nanti.
 K-pop dan K-drama telah mengubah cara pandang saya terhadap dunia, memberi saya banyak pengalaman baru, dan bahkan membuka kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang luar biasa di seluruh dunia.
Kesimpulan
Perjalanan saya dari seorang "stan" menjadi "superfan" bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Itu adalah sebuah proses yang dimulai dari rasa penasaran yang kemudian berkembang menjadi kecintaan yang mendalam terhadap budaya Korea. Dari hanya sekadar menikmati musik dan drama, saya kini menjadi bagian dari komunitas global yang saling mendukung dan menginspirasi.Â
Korean Wave telah mengubah hidup saya, bukan hanya dari sisi hiburan, tetapi juga sebagai sebuah fenomena budaya yang mempengaruhi cara saya melihat dunia. Dan saya yakin, bagi banyak orang di luar sana, perjalanan dari "stan" menjadi "superfan" adalah pengalaman yang bisa mengubah hidup, seperti halnya yang saya rasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H