Podorejo, Semarang (27/12)- Setiap desa memiliki daya tariknya sendiri, ada yang berfokus kepada nilai kebudayaan masyarakat desa, keramahan masyarakat, destinasi wisata, kuliner, UMKM desa, maupun pemandangan asri yang  menjadikan desa sebagai tempat penghilang penat dari hiruk pikuk kepadatan perkotaan.Â
Desa Podorejo yang terletak di kecamatan Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah ini terkenal dengan beberapa objek destinasi wisata, yang sudah cukup terkenal adalah Masjid Kapal yang memiliki keunikan bangunan masjid menyerupai kapal yang ada kaitannya dengan kisah salah satu Nabi dalam agama Islam yakni Nabi Nuh. Selain Masjid Kapal, Desa Podorejo juga memiliki destinasi wisata lain yakni Sendang Kaliancar.Â
Sendang Kaliancar merupakan sumber mata air yang berasal dari sebuah pohon besar. Sendang ini tetap aktif digunakan oleh masyarakat desa Podorejo untuk minum, mandi, mencuci baju, dan mencuci motor. Berbeda dengan sendang di desa lainnya yang beberapa diantaranya sudah tidak lagi digunakan oleh warga.
Masyarakat desa memiliki nilai kebudayaan dan kepercayaan kepada air sendang Kaliancar yakni dipercaya bisa menyembuhkan penyakit maupun menjadi solusi kepada pasangan yang sudah menikah lama dan belum memiliki anak, sehingga banyak wisatawan yang datang dari jauh ke Desa Podorejo dengan tujuan berobat dan membuktikan sendiri khasiat penyembuhan air di Sendang Kaliancar.
Sendang Kaliancar memiliki nama lain yakni Sendang panguripan. Sendang ini memiliki 2 sumber mata air, dari 2 pohon berbeda, yakni ruangan hijau, dan ruangan putih, ruangan putih berada di depan pendopo besar dan sudah modern karena sudah dilapisi keramik pada bagian lantainya, biasanya wisatawan yang bukan masyarakat desa Podorejo akan mandi di ruangan putih tersebut.
Masyarakat desa menerapkan sendiri peraturan mandi di sendang yakni dari pagi sampai sore hari untuk ibu-ibu mandi ataupun mencuci, sedangkan sore hingga malam dipakai bapak-bapak untuk mandi. Ketika malam jumat/ malam jumat kliwon sendang akan semakin ramai dengan keberadaan bapak-bapak yang mandi, karena pada malam itu dipercaya masyarakat jawa sebagai malam sakral yang akan semakin ampuh memberi penyembuhan dan kesehatan.
Pada awalnya masyarakat Podorejo sekitar Sendang tidak mengizinkan sendang panguripan menjadi tempat wisata agar terjamin keasriannya dan mempertahankan nilai budayanya. Namun pemerintah mengadakan lomba sendang antar desa dan ketika itu ada seorang donatur yang memberikan donasi kepada Sendang Kaliancar. Dengan donasi tersebut telah dilakukan pembangunan Sendang dalam 2 tahun terakhir. Pembangunan pertama yakni dilakukannya renovasi mushola, pembuatan wc dan juga pembuatan pendopo, dan pembangunan terbaru pada tahun ini adalah pembangunan gapura. Kini sendang Kaliancar telah resmi dibuka sebagai salah satu objek wisata di Desa Podorejo.
Kawasan Sendang Kaliancar memang terkenal dikelilingi oleh kekuatan Supranatural. Hal ini dibuktikan dengan pernah ada kejadian tidak baik yakni terjadi pencurian kotak amal di mushola kawasan Sendang Kaliancar, Pelakunya tidak diketahui oleh pengurus maupun masyarakat desa, karena memang tidak ada CCTV di kawasan Sendang tersebut. Namun belum genap seminggu Pelaku tersebut mengembalikan kotak amal secara sukarela dan mengakui perbuatannya. Hal ini ia lakukan karena ia merasa ketakutan diikuti oleh sosok hitam besar yang selalu menganggunya, dan hal ini membuatnya tidak tenang dan merasa bersalah. Setelah ia mengembalikan kotak amal tersebut ia tak lagi di ikuti oleh Sosok Hitam.