Mohon tunggu...
Venalya Ayuanita
Venalya Ayuanita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hai hai, salam kenal. Aku Venalya Ayuanita dari Blitar. Membaca dan mendengarkan musik adalah kesukaanku. Selain itu, aku juga suka menulis cerpen dan journaling. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan S1 Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Malang. Di masa depan aku memiliki mimpi ingin menjadi seorang penerjemah bahasa Korea. Selain itu, menjadi ahli bahasa dan budaya lalu bekerja di balai bahasa juga menjadi mimpiku. Kalian juga bisa berinteraksi denganku melalui akun twitter dengan username @itsbbychenle

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan SDGs 15 (Desa Peduli Lingkungan Darat) di Lingkungan Perkotaan

5 Desember 2023   14:17 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:22 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian tahu gak sih,  kalau dari dulu, permasalahan tentang sampah tidak ada habisnya. Masih banyak masyarakat yang belum sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Lalu, pada zaman sekarang itu banyak cara yang bisa kita lakukan untuk melestarikan lingkungan dan melindungi bumi kita. Salah satunya adalah sosialisasi, kampanye secara langsung maupun melalui media sosial, dan mencontohkan tindakan kecil peduli lingkungan kepada anak-anak disekitar. Kali ini, terdapat program SDGs khusunya nomor 15 yang merupakan tujuan untuk melindungi bumi terutama pada ekosistem daratan. Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita perlu menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan dimanapun kita berada. Sebelum memasuki inti, kita perlu mengenal apa itu SDGs.

APA SIH SDGs ITU?

Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) ini disepakati pada sidang umum PBB tahun 2015. SDGs merupakan agenda penyempurnaan dari MDGs karena cakupan SDGs lebih luas, yaitu  melibatkan lebih banyak negara dengan tujuan yang universal untuk negara maju dan berkembang.

SDGs memiliki tujuan untuk berkomitmen secara global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat dengan mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Tujuan ini digunakan dengan target waktu hingga tahun 2023 untuk mencapai hasil yang diinginkan guna meningkatkan kesejahteraan dan melindungi bumi ini beserta masyarakatnya.

Kali ini, kami dari kelompok 15 akan mencoba mewujudkan SDGs 15, yaitu Ekosistem Daratan atau di Indonesia dinamakan “Desa Peduli Lingkungan Darat”. Tujuannya, yaitu untuk melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati. Kehidupan manusia bergantung pada tanah sama seperti kita bergantung pada laut untuk bahan makanan dan mata pencaharian. Tumbuhan menyediakan 80 persen bahan makanan untuk manusia, dan kita bergantung pada pertanian sebagai sumber penting perekonomian dan alat pembangunan. SDGs berusaha melindungi dan memperbaiki penggunaan ekosistem darat seperti hutan, rawa, lahan dan gunung pada 2020.  Mempromosikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menghentikan penebangan hutan juga sangat penting untuk menghentikan dampak perubahan iklim. Saat ini harus segera dilakukan tindakan untuk mengurangi hilangnya habitat alami dan keanekaragaman hayati yang merupakan bagian dari warisan kita bersama.

BAGAIMANA PERAN MASYARAKAT UNTUK MEWUJUDKAN SDGs 15?

Kami mencoba untuk mewujudkan SDGs 15 di daerah perkotaan, tepatnya di Kota Malang. Fokus kami berada di lingkungan perkampungan Jalan Ambarawa. Daerah Ambarawa merupakan daerah yang berisi kawasan kos mahasiswa di kota Malang. Edukasi kepada teman-teman mahasiswa dan masyarakat umum melalui penyebaran poster, dan melakukan wawancara dengan diselingi obrolan kecil tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Adapun materi yang dijadikan bahan sosialisasi, yaitu tentang pengelolaan sampah, pemanfaatan lahan sempit di perkotaan untuk mewujudkan lingkungan hijau, dan kota peduli hewan sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga hewan-hewan yang ada di sekitar. Kegiatan tersebut mengharap agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga dan merawat lingkungan sekitar yang akan berdampak pada kehidupan yang akan datang.

Di sini kami melakukan wawancara tehadap salah satu teman mahasiswa. Topik wawancaranya, yaitu bagaimana peran masyarakat dan mahasiswa dalam menjaga lingkungan di sekitar tempat tinggal.

"Masyarakat ambarawa aktif terlibat dalam kegiatan penghijauan, gotong royong membersihkan lingkungan, dan pelatihan terkait pengelolaan sampah. Mereka menyadari bahwa upaya ini adalah investasi untuk masa depan desa. Desa ambarawa aktif dalam program penghijauan, pengelolaan sampah, dan edukasi lingkungan. Kami juga memiliki kebijakan penanaman pohon dan program daur ulang. Salah satu tantangan utama adalah kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan. Kami juga menghadapi masalah pengelolaan sampah yang efektif, namun kami terus berupaya untuk menanggulanginya. Harapannya dapat meningkatkan kegiatan masyarakat, melibatkan banyak warga, dan memperluas program lingkungan." Ujar AD. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun