Kalian tahu gak sih, kalau dari dulu, permasalahan tentang sampah tidak ada habisnya. Masih banyak masyarakat yang belum sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Lalu, pada zaman sekarang itu banyak cara yang bisa kita lakukan untuk melestarikan lingkungan dan melindungi bumi kita. Salah satunya adalah sosialisasi, kampanye secara langsung maupun melalui media sosial, dan mencontohkan tindakan kecil peduli lingkungan kepada anak-anak disekitar. Kali ini, terdapat program SDGs khusunya nomor 15 yang merupakan tujuan untuk melindungi bumi terutama pada ekosistem daratan. Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita perlu menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan dimanapun kita berada. Sebelum memasuki inti, kita perlu mengenal apa itu SDGs.
APA SIH SDGs ITU?
Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) ini disepakati pada sidang umum PBB tahun 2015. SDGs merupakan agenda penyempurnaan dari MDGs karena cakupan SDGs lebih luas, yaitu melibatkan lebih banyak negara dengan tujuan yang universal untuk negara maju dan berkembang.
SDGs memiliki tujuan untuk berkomitmen secara global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat dengan mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Tujuan ini digunakan dengan target waktu hingga tahun 2023 untuk mencapai hasil yang diinginkan guna meningkatkan kesejahteraan dan melindungi bumi ini beserta masyarakatnya.
Kali ini, kami dari kelompok 15 akan mencoba mewujudkan SDGs 15, yaitu Ekosistem Daratan atau di Indonesia dinamakan “Desa Peduli Lingkungan Darat”. Tujuannya, yaitu untuk melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati. Kehidupan manusia bergantung pada tanah sama seperti kita bergantung pada laut untuk bahan makanan dan mata pencaharian. Tumbuhan menyediakan 80 persen bahan makanan untuk manusia, dan kita bergantung pada pertanian sebagai sumber penting perekonomian dan alat pembangunan. SDGs berusaha melindungi dan memperbaiki penggunaan ekosistem darat seperti hutan, rawa, lahan dan gunung pada 2020. Mempromosikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menghentikan penebangan hutan juga sangat penting untuk menghentikan dampak perubahan iklim. Saat ini harus segera dilakukan tindakan untuk mengurangi hilangnya habitat alami dan keanekaragaman hayati yang merupakan bagian dari warisan kita bersama.
BAGAIMANA PERAN MASYARAKAT UNTUK MEWUJUDKAN SDGs 15?
Kami mencoba untuk mewujudkan SDGs 15 di daerah perkotaan, tepatnya di Kota Malang. Fokus kami berada di lingkungan perkampungan Jalan Ambarawa. Daerah Ambarawa merupakan daerah yang berisi kawasan kos mahasiswa di kota Malang. Edukasi kepada teman-teman mahasiswa dan masyarakat umum melalui penyebaran poster, dan melakukan wawancara dengan diselingi obrolan kecil tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Adapun materi yang dijadikan bahan sosialisasi, yaitu tentang pengelolaan sampah, pemanfaatan lahan sempit di perkotaan untuk mewujudkan lingkungan hijau, dan kota peduli hewan sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga hewan-hewan yang ada di sekitar. Kegiatan tersebut mengharap agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga dan merawat lingkungan sekitar yang akan berdampak pada kehidupan yang akan datang.
Di sini kami melakukan wawancara tehadap salah satu teman mahasiswa. Topik wawancaranya, yaitu bagaimana peran masyarakat dan mahasiswa dalam menjaga lingkungan di sekitar tempat tinggal.
"Masyarakat ambarawa aktif terlibat dalam kegiatan penghijauan, gotong royong membersihkan lingkungan, dan pelatihan terkait pengelolaan sampah. Mereka menyadari bahwa upaya ini adalah investasi untuk masa depan desa. Desa ambarawa aktif dalam program penghijauan, pengelolaan sampah, dan edukasi lingkungan. Kami juga memiliki kebijakan penanaman pohon dan program daur ulang. Salah satu tantangan utama adalah kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan. Kami juga menghadapi masalah pengelolaan sampah yang efektif, namun kami terus berupaya untuk menanggulanginya. Harapannya dapat meningkatkan kegiatan masyarakat, melibatkan banyak warga, dan memperluas program lingkungan." Ujar AD.
Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa kepedulian masyarakat ambarawa tehadap lingkungan cukup baik. Namun, untuk pengelolaan sampah dan pembuangannya masih perlu ditingkatkan lagi. Dilihat dari kondisi lingkungan yang cukup padat rumah penduduk, masyarakat ambarawa mampu memanfaatkan lingkungan dengan baik. Contohnya seperti penanaman tanaman di pinggir jalan maupun didepan rumah penduduk seperti yang sudah dilakukan di daerah ambarawa oleh kelompok PKK RT 05 RW 02. Terdapat tanaman seperti toga, bunga, sayur. Kota peduli hewan juga dapat dilihat dari banyaknya masyarakat atau mahasiswa yang suka memberi makanan pada kucing-kucing liar yang berada di daerah ambarawa.
Topik SDGs "Desa Peduli Lingkungan Darat" ini adalah integrasi praktik berkelanjutan di tingkat desa yang merupakan kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat secara aktif untuk melestarikan ekosistem darat, dan mempromosikan keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya. Dengan demikian, upaya bersama di tingkat desa terutama di daerah perkotaan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian SDGs secara keseluruhan. Harapannya setelah dilakukan pembagian poster dan edukasi, masyarakat dapat lebih peduli dengan lingkungan sekitar tempat tinggal. Diutamakan kepada anak-anak agar memiliki kebiasaan yang baik demi menjaga lingkungan. Semoga tingkat kepedulian masyarakat terhadap ekosistem daratam bisa ditingkatkan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami. Semoga dari tulisan ini kita semua bisa mewujudkan kelestarian lingkungan. Sebelumnya, perkenalkan kami dari kelompok 15 yang beranggotakan Venalya Ayuanita, Nuha Bahiyya, dan Nafila Rusdiana. Setelah dilakukannya sosialisasi, artikel ini sebagai bentuk laporan yang bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang.
“Menjaga lingkungan bukan hanya angan-angan, tapi tindakan.”
Sumber rujukan : https://sdgs.bappenas.go.id/sekilas-sdgs/
Lampiran Dokumentasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya