Mohon tunggu...
hikmah sjatmiko
hikmah sjatmiko Mohon Tunggu... -

ummi dua jagoan kecil, senang menulis fiksi di www.ronaruangalbanna.wordpress.com....tertarik belajar parenting...dan suka gambar bersama dua jagoan kami:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Patah Hati

19 Oktober 2011   09:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pernah merasakan patah hati? Aku ya! Sekian kali. Salahku yang mungkin terlalu cepat jatuh cinta, atau target jatuhku yang memang tak terjangkau.

Gadis pertama yang membuatku patah hati adalah teman kecilku, waktu kami masih SD kelas 3, kami sering menyusuri sawah bersama, menangkap kodok, dan mengejar layang-layang. Karena tak mau ku pendam rasaku maka ku utarakan isi hati ku dan dijawabnya, "Menangkap kodok bersamamu lebih menyenangkan daripada bicara tentang cinta, aku tak ngerti!"...Dan hatiku patah.

Gadis kedua malah melempari ku sepatu ketika ku bilang kucinta dan benar saja, hati ku yang sudah kurekat patah lagi di usiaku yang masih muda, 10 tahun.

Gadis ke tiga, pun menolakku seraya mengenalkan pacarnya padaku di usiaku ke 13 tahun.

Wanita ke empat tidak mengajakku bicara ketika kunyatakan cinta....sampai ia menghilang dan tak pernah kulihat lagi batang hidungnya yang bangir.

Gadis ke lima pun sama, ia malah menceramahiku, bahwa cinta suci itu yang terikat tali pernikahan, bukan diobral sana sini, jika aku berani aku diminta melamarnya. Mana mungkin! Tak bisa aku melamarnya sedang ku tak punya pekerjaan apa-apa dan kami masih SMU...Dia pun tersenyum kemudian mencibirku dan bilang, "Maka, selamat tinggal kini dan nanti." Kubiarkan hatiku yang babak belur patah lagi jadi dua dan menggelinding di lantai. Aku pun kapok!

@cheitumminyafardais

www.ronaruangalbanna.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun