Jadilah pribadi yang memiliki nilai lebih agar menjadi poin tambahan untuk kita. Contohnya seperti ketika kita mampu mengingat nama seseorang dalam perkenalan pertama. Nama memiliki kekuatan yang dahsyat dalam hubungan manusia. Dengan mengingat nama, orang lain akan merasa bahwa dia berharga bagi kita. Ketika hal itu terjadi, lanjutkan dengan menjadi pendengar yang baik dan doronglah orang lain untuk berbicara tentang diri mereka. Nabi Muhammad sendiri, dapat disukai oleh umatnya karena dia memiliki sifat yang ramah. Sifat ini bahkan sudah dimiliki nabi sebulum beliau diangkat menjadi nabi.
3. Cara Memengaruhi Orang Lain
Beri orang lain opsi, bukan perintah. Jadilah pribadi yang baik dan inspiratif. Jangan pernah memaksakan pendapat atau ide Anda pada orang lain.
4.Cara Mengubah Orang Tanpa Menimbulkan Kemarahan atau Ketidakpuasan
Berikan umpan balik yang jujur dan tulus. Jadilah orang yang dapat dipercaya dan konsisten. Berikan dorongan dan pujian yang membangkitkan semangat pada orang lain. Nabi Muhammad sendiri penuh dengan kesabaran ketika berusaha mengajak umatnya dari kekafiran menuju keimanan. Seharusnya kita sebagai umatnya perlu berusaha agar memiliki sikap seperti nabi.
Kesimpulan yang dapat diambil setelah pembahasan panjang ini adalah, manusia sebagai mahluk sosial memerlukan interaksi dan hubungan dengan manusia lain. Namun dalam prosesnya, kerap kali ada saja yang mengganggu. Maka dari itu, perlu kiat-kiat yang dapat kita pakai di mana sumbernya harus bersifat objektif. Al-qur'an dan hadis beserta riset para ahli merupakan contoh dari sumber yang bersifat objektif. Ketika kita mampu menerapkan kiat-kiat yang sudah dibahas tadi, maka insyaallah kita telah menguasai dasarnya berhubungan manusia. Sehingga, kita telah menerapkan hal yang menjadi paling dasarnya memanusiakan manusia. Ketika kita telah menerapkan memanusiakan manusia, maka kita insyaallah tidak perlu khawatir dengan globalisasi yang semakin lama semakin cepat tempo perputarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H