***
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Eismann, Posegga, dan Fischbach (2021) menegaskan bahwa media sosial memainkan peran penting dalam memperkuat kapasitas pembelajaran organisasi selama krisis. Dengan memanfaatkan affordances yang ditawarkan media sosial, organisasi dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk merespons dan belajar dari situasi krisis, yang pada gilirannya memperkuat ketahanan dan kesiapan mereka di masa depan. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan media sosial harus dilakukan dengan hati-hati dan strategi yang matang agar manfaatnya dapat dioptimalkan.
Implikasi dari penelitian ini jelas: organisasi perlu lebih terbuka dalam pendekatan mereka terhadap manajemen krisis, dengan melibatkan publik dan memanfaatkan informasi dari luar batas-batas tradisional organisasi. Pendekatan kolaboratif ini tidak hanya membantu dalam merespons krisis yang sedang berlangsung tetapi juga dalam membangun sistem pembelajaran yang dapat diterapkan untuk krisis di masa depan. Dengan demikian, media sosial bukan lagi sekadar alat komunikasi, tetapi menjadi elemen kunci dalam pembelajaran organisasi yang berkelanjutan.
Sebagai penutup, penelitian ini memberikan dasar yang kuat bagi organisasi untuk memikirkan kembali strategi mereka dalam menghadapi krisis di era digital. Dengan memanfaatkan media sosial secara strategis, organisasi dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya bertahan dalam krisis tetapi juga tumbuh dan berkembang dari pengalaman tersebut.
Referensi
Eismann, K., Posegga, O., & Fischbach, K. (2021). Opening organizational learning in crisis management: On the affordances of social media. Journal of Strategic Information Systems, 30(1), 101692. https://doi.org/10.1016/j.jsis.2021.101692
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H