Toxic relationship adalah hubungan yang tidak sehat sehingga yang menjalaninya akan merasa tidak bahagia, direndahkan, merasakan ketidakadilan dan selalu dijadikan sasaran untuk melampiaskan amarah yang akan berakhir pada kekerasan fisik maupun non fisik. Menjalani hubungan yang tidak sehat akan memberikan dampak yang sangat merugikan dari segi emosional, mental, fisik, maupun sosial.
Mari kenali beberapa ciri ciri toxic relationship
Tidak Bisa menjadi Diri Sendiri
Sulit menjadi diri sendiri karena adanya kontrol atau kendali dari orang lain yang tidak sesuai dengan dirinya dan pada akhirnya seseorang selalu mengikuti kehendak orang lain.
Selalu Dikontrol
Dalam hubungan yang toxic akan selalu ada pihak yang lebih dominan untuk memegang kendali. Dalam hal ini pihak yang lebih dominan akan mengucapkan kata kata manipulatif yang akan membuat korban terpaksa harus menuruti pihak dominan.
Tidak Saling Support
Dalam hubungan yang sehat pastinya kedua belah pihak akan saling support satu sama lain dalam kondisi apapun. Berbeda dengan yang terjebak dalam hubungan yang toxic, ketika salah satu pihak mendapatkan suatu prestasi pihak lainnya merasa tersaingi dan tidak mengapresiasi atas pencapaian pasangannya
Mengalami Kekerasan
Hubungan yang toxic biasanya terjadi kekerasan di dalamnya, baik secara verbal maupun nonverbal hal ini bukan sesuatu yang diwajarkan.
Komunikasi yang Buruk
Hubungan yang toxic biasanya tidak dapat menjalin komunikasi dengan baik. Saat berkomunikasi biasanya akan berakhir dengan pertengkaran sehingga tidak menemukan jalan keluar dan akan saling menghindar.
Â
Dari ciri ciri diatas tentunya memberikan  dampak yang dirasakan oleh korban, berikut beberapa dampak yang dirasakan seseorang yang terjebak dalam toxic relationship :
Perasaan Tidak Berharga
Pasangan dalam hubungan toxic akan merasa bahwa dirinya tidak cukup baik dan tidak pantas dihargai dikarenakan kritik dan hinaan yang diterima saat menjalani hubungan toxic tersebut.
Rasa Cemas dan Takut
Hubungan yang dipenuhi dengan ketegangan dapat menyebabkan kecemasan, terutama jika pasangan sering memanipulasi atau berubah sikap.
Kesedihan dan Depresi
Depresi dapat disebabkan oleh kehilangan kebahagiaan, perasaan tidak puas, dan ketidakmampuan untuk merasa nyaman dengan pasangan.
Perasaan Terjebak
Meskipun hubungan tersebut toxic, seseorang mungkin merasa tidak punya pilihan selain tetap menjalani hubungan tersebut.
Sulit Mengembangkan Kompetensi Diri
Jika seseorang berada dalam hubungan yang tidak sehat, mereka mungkin lebih fokus pada mengatasi masalah dalam hubungan daripada berkembang secara pribadi. Ini dapat menghalangi mereka dari mencapai tujuan atau pengembangan diri mereka.
Â
Setelah mengetahui ciri ciri dan dampak menjalin hubungan yang toxic, anda harus segera keluar dan mengakhiri hubungan toxic tersebut. Inilah beberapa cara untuk keluar dari hubungan yang toxic :
Mengakui Adanya Permasalahan dalam Hubungan
Untuk keluar dari hubungan yang toxic, Anda harus mengakui masalah yang ada dan berhenti menolak perasaan dan kenyataan.
Menghargai Diri Sendiri
Meskipun Anda telah melakukan segala upaya yang terbaik untuk menjalankan hubungan, pasangan kadang-kadang tidak mengakui upaya Anda. Namun, tetap yakin bahwa Anda masih berharga meskipun pasangan seringkali Anda merendahkan atau mengontrol Anda.
Memulai Komunikasi secara Sehat
Saling memahami dan menghindari tindakan kekerasan tetapi jika tetap tidak menemukan titik terang, maka perpisahan mungkin jalan terbaik agar hubungan toxic itu tidak berlanjut
Membuat Rencana untuk Kedepannya
Jika Anda berencana untuk mengakhiri hubungan, buatlah rencana tentang bagaimana Anda akan melalui masa transisi setelah meninggalkan hubungan. Pikirkan secara matang kondisi kedepannya.
Tetapkan Tujuan untuk Mandiri
Menetapkan tujuan untuk kedepannya seperti mencari kegiatan kegiatan yang belum pernah dicoba atau mencari pekerjaan baru.
Bercerita kepada Orang Terdekat
Ceritakan kondisi anda kepada orang terdekat seperti keluarga, sahabat, atau teman.hal ini berguna untuk mengembalikan harga diri anda yang telah dihancurkan dalam hubungan toxic.
Hentikan Komunikasi dengan Pasangan
Membuat batasan kepada pasangan karena orang yang toxic sangat manipulatif dan dapat mempengaruhi kondisi emosional orang lain untuk mendapatkan yang diinginkan.
Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Jangan terburu buru untuk membuka hati, lebih baik luangkan waktu untuk diri sendiri karena setelah menjalani hubungan yang toxic membutuhkan waktu untuk memulihkan kembali kondisi anda.
Memperbanyak Interaksi dengan Orang Orang
Jalin kembali dengan orang orang yang dapat memberikan energi positif dan bisa menjadi support system saat menghadapi permasalahan dalam hubungan
Mencari Bantuan Profesional
Jika anda merasakan dampak yang cukup parah dan mengalami gejala depresi, kecemasan, dan panic attack sampai mengganggu keseharian ada baiknya anda menemui psikiater atau psikolog.
Anda dapat memperbaiki kehidupan Anda dan menjadi lebih bahagia dengan mengetahui cara keluar dari hubungan yang toxic tersebut. Namun, Anda juga bisa mendapatkan bantuan dari psikiater atau psikolog untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk keluar dari hubungan yang toxic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H