Mohon tunggu...
Keymln
Keymln Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kanaya Putri Fadhilah_22107030116_UIN

Life still going on

Selanjutnya

Tutup

Love

Toxic Relationship adalah Maut

8 November 2024   14:44 Diperbarui: 23 November 2024   10:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Toxic relationship adalah hubungan yang tidak sehat sehingga yang menjalaninya akan merasa tidak bahagia, direndahkan, merasakan ketidakadilan dan selalu dijadikan sasaran untuk melampiaskan amarah yang akan berakhir pada kekerasan fisik maupun non fisik. Menjalani hubungan yang tidak sehat akan memberikan dampak yang sangat merugikan dari segi emosional, mental, fisik, maupun sosial.

Mari kenali beberapa ciri ciri toxic relationship

  1. Tidak Bisa menjadi Diri Sendiri

Sulit menjadi diri sendiri karena adanya kontrol atau kendali dari orang lain yang tidak sesuai dengan dirinya dan pada akhirnya seseorang selalu mengikuti kehendak orang lain.

  1. Selalu Dikontrol

Dalam hubungan yang toxic akan selalu ada pihak yang lebih dominan untuk memegang kendali. Dalam hal ini pihak yang lebih dominan akan mengucapkan kata kata manipulatif yang akan membuat korban terpaksa harus menuruti pihak dominan.

  1. Tidak Saling Support

Dalam hubungan yang sehat pastinya kedua belah pihak akan saling support satu sama lain dalam kondisi apapun. Berbeda dengan yang terjebak dalam hubungan yang toxic, ketika salah satu pihak mendapatkan suatu prestasi pihak lainnya merasa tersaingi dan tidak mengapresiasi atas pencapaian pasangannya

  1. Mengalami Kekerasan

Hubungan yang toxic biasanya terjadi kekerasan di dalamnya, baik secara verbal maupun nonverbal hal ini bukan sesuatu yang diwajarkan.

  1. Komunikasi yang Buruk

Hubungan yang toxic biasanya tidak dapat menjalin komunikasi dengan baik. Saat berkomunikasi biasanya akan berakhir dengan pertengkaran sehingga tidak menemukan jalan keluar dan akan saling menghindar.

 

Dari ciri ciri diatas tentunya memberikan  dampak yang dirasakan oleh korban, berikut beberapa dampak yang dirasakan seseorang yang terjebak dalam toxic relationship :

  1. Perasaan Tidak Berharga

Pasangan dalam hubungan toxic akan merasa bahwa dirinya tidak cukup baik dan tidak pantas dihargai dikarenakan kritik dan hinaan yang diterima saat menjalani hubungan toxic tersebut.

  1. Rasa Cemas dan Takut

Hubungan yang dipenuhi dengan ketegangan dapat menyebabkan kecemasan, terutama jika pasangan sering memanipulasi atau berubah sikap.

  1. Kesedihan dan Depresi

Depresi dapat disebabkan oleh kehilangan kebahagiaan, perasaan tidak puas, dan ketidakmampuan untuk merasa nyaman dengan pasangan.

  1. Perasaan Terjebak

Meskipun hubungan tersebut toxic, seseorang mungkin merasa tidak punya pilihan selain tetap menjalani hubungan tersebut.

  1. Sulit Mengembangkan Kompetensi Diri

Jika seseorang berada dalam hubungan yang tidak sehat, mereka mungkin lebih fokus pada mengatasi masalah dalam hubungan daripada berkembang secara pribadi. Ini dapat menghalangi mereka dari mencapai tujuan atau pengembangan diri mereka.

 

Setelah mengetahui ciri ciri dan dampak menjalin hubungan yang toxic, anda harus segera keluar dan mengakhiri hubungan toxic tersebut. Inilah beberapa cara untuk keluar dari hubungan yang toxic :

  1. Mengakui Adanya Permasalahan dalam Hubungan

Untuk keluar dari hubungan yang toxic, Anda harus mengakui masalah yang ada dan berhenti menolak perasaan dan kenyataan.

  1. Menghargai Diri Sendiri

Meskipun Anda telah melakukan segala upaya yang terbaik untuk menjalankan hubungan, pasangan kadang-kadang tidak mengakui upaya Anda. Namun, tetap yakin bahwa Anda masih berharga meskipun pasangan seringkali Anda merendahkan atau mengontrol Anda.

  1. Memulai Komunikasi secara Sehat

Saling memahami dan menghindari tindakan kekerasan tetapi jika tetap tidak menemukan titik terang, maka perpisahan mungkin jalan terbaik agar hubungan toxic itu tidak berlanjut

  1. Membuat Rencana untuk Kedepannya

Jika Anda berencana untuk mengakhiri hubungan, buatlah rencana tentang bagaimana Anda akan melalui masa transisi setelah meninggalkan hubungan. Pikirkan secara matang kondisi kedepannya.

  1. Tetapkan Tujuan untuk Mandiri

Menetapkan tujuan untuk kedepannya seperti mencari kegiatan kegiatan yang belum pernah dicoba atau mencari pekerjaan baru.

  1. Bercerita kepada Orang Terdekat

Ceritakan kondisi anda kepada orang terdekat seperti keluarga, sahabat, atau teman.hal ini berguna untuk mengembalikan harga diri anda yang telah dihancurkan dalam hubungan toxic.

  1. Hentikan Komunikasi dengan Pasangan

Membuat batasan kepada pasangan karena orang yang toxic sangat manipulatif dan dapat mempengaruhi kondisi emosional orang lain untuk mendapatkan yang diinginkan.

  1. Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Jangan terburu buru untuk membuka hati, lebih baik luangkan waktu untuk diri sendiri karena setelah menjalani hubungan yang toxic membutuhkan waktu untuk memulihkan kembali kondisi anda.

  1. Memperbanyak Interaksi dengan Orang Orang

Jalin kembali dengan orang orang yang dapat memberikan energi positif dan bisa menjadi support system saat menghadapi permasalahan dalam hubungan

  1. Mencari Bantuan Profesional

Jika anda merasakan dampak yang cukup parah dan mengalami gejala depresi, kecemasan, dan panic attack sampai mengganggu keseharian ada baiknya anda menemui psikiater atau psikolog.

Anda dapat memperbaiki kehidupan Anda dan menjadi lebih bahagia dengan mengetahui cara keluar dari hubungan yang toxic tersebut. Namun, Anda juga bisa mendapatkan bantuan dari psikiater atau psikolog untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk keluar dari hubungan yang toxic.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun