Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun.
Pada tahun 1883 virus pertama kali ditemukan oleh Adolf Mayer sebagai seorang ilmuwan Jerman. Virus ditemukan pada saat dia menemukan bercak-bercak pada tanaman tembakau yang dimilikinya.
 Terjadi nya hal itu Adolf mayer melalukan penelitian dan menduga bahwa penyakit bercak pada tanaman tembakau itu disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil karena tidak dapat diamati di mikroskop yang dimiliki nya. Sehingga penyakit ini dinamakan "Mosaik".
Pada tahun 1892, seorang ilmuwan Rusia bernama Dmitri Ivanosky melanjutkan penelitian yang telah dilakukan Adolf Mayer dengan cara yang berbeda. Dmitri Ivanosky meneliti penyakit mosaik dengan melakukan penharingan menggunakan saringan bakteri, namun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil sehingga dapat melewati saringan.
Pada 1897 Martinus Beijerinck melakukan penelitian dengan dua cara yang berbeda.Â
Pada penelitian pertama Martinus Beijerinck memiliki dugaan bahwa jika penyakit terus ditularkan maka penyakit itu akan melemah. Tetapi hasil dari setelah dilakukannya percobaan adalah penyakit semakin berkembang.
Pada penelitian kedua Martinus Beijerinck memperlakukkan penyakit mosaik layaknya seperti bakteri. Sehingga penyakit ini di isolasi dan diberi makan seperti bakteri di dalam cawan petri. Sehingga dari percobaan kedua ini dia menyimpulkan bahwa penyakit ini adalah bukan sebuah bakteri tetapi itu adalah virus lolos saring.
Pada 1935 Wendell Stanley mengkristalkan virus didalam cawan dan virus itu berhasil di kristalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H