Mohon tunggu...
Che Ghele
Che Ghele Mohon Tunggu... Freelancer - Opini, Sastra, Budaya

Mempelajari Sastra Jepang sebagai sarana komunikasi global,pegiat literasi yang suka puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Lebih Resah dari Sekawanan Pipit

25 Juli 2024   09:04 Diperbarui: 25 Juli 2024   09:08 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan kau anggap aku hanyalah secarik fiksi

Baca tentangku

Pahami

Spekulasi?

Apa itu?!

Kau mungkin memberiku tumpangan

Bulir nasi yang menghangatkan rongga perut

Sepotong Ikan

Secangkir air berbuih

Bergumpal-gumpal dengan wangi menetes dari bekas mulut-nya

Kau mungkin tawarkanku secarik selimut

Sekedar pelipur penat, sesaat

Tak lebih,

Tak bisa lebih

Tak seperti sekawanan pipit

Yang salah satu nya kuberi nama, Antony

Berkawan seribu dia

Melirik,

Senyap

Hening,

Mencuri

Aku mengiri

Rumah yang tak lagi kusinggahi

Kini asing

Tak menyapa (lagi)

Aku hening menyusur sepi

Berjejak

Kesana-kemari

Mengais

Sendiri

Aku lebih resah dari sekawanan pipit

Tak berpulang ke rumah

Tak kembali ke peraduan

Aku menerjang ranjau kota

Aku berjejak tak terbang dengan kepakan sayap

Berjinjit tak seperti Antony

Aku bukan secarik fiksi

Bukan Sebait fantasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun