Mohon tunggu...
Chazali H Situmorang
Chazali H Situmorang Mohon Tunggu... Apoteker - Mantan Ketua DJSN 2011-2015.

Mantan Ketua DJSN 2011-2015. Dosen Kebijakan Publik FISIP UNAS; Direktur Social Security Development Institute, Ketua Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia (LAFAI).

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sejak Kapan Suara Guru Besar Didengar?

8 Februari 2024   15:08 Diperbarui: 8 Februari 2024   16:17 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangkal penyebab kegaduhan kehidupan politik dan ketatanegaraan bangsa ini adalah adanya keinginan Istana untuk menerapkan dinasti politik dengan menggunakan _casing_ demokrasi.

Gerakan ilegal itu, sudah terlihat gejala awal penyakit untuk kekuasaan bertahan 3 periode. Gatot alias gagal total, di tawar menjadi perpanjangan masa kerja presiden 2 tahun. Gatot lagi.

Anti klimaks nya mengajukan Gibran ( anak sulung Presiden Jokowi) menjadi Cawapres yang digandeng Prabowo Subianto, senior Capres, menggendong Gibran sebagai wakilnya. Apa kepentingannya, sudah sangat jelas dan terang mendapatkan dukungan kekuasaan yagng sedang dikendalikan Jokowi. Prabowo punya pengalaman pahit  kalah Capres, karena yang dihadapi alat kekuasaan negara yang dikuasai Presiden Jokowi.

Fenomena yang jarang terjadi dalam ketatanegaraan negara demokratis, dimana Presiden dan saingan yang dikalahkan, bergandengan tangan menenteng anak Presiden sebagai Calon Wapres, menghadapi 2 Paslon Presiden lainnya. Begitu indahnya demokrasi ala Indonesia. Demokrasi terasa kerajaan.

Sekarang ini, sudah tidak ada lagi masukan lapisan masyarakat yang didengar Presiden Jokowi. Hatinya sudah tertutup untuk menerima masukan. Mungkin Allah yang  sudah menutup hatinya. Sekarang ini kita tinggal menunggu rencana Allah selanjutnya. Allah SWT, pasti mendengar suara hati rakyatnya yang sudah terluka dengan caranya sendiri yang siapapun makhluknya tidak akan berdaya melawannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun