Apa tidak sebaiknya, untuk mudik, diprioritaskan pelayanan vaksin ke-2, sebagai syarat untuk tidak perlu Test Antigen atau PCR jika bepergian mudik, seperti sebagaimana berlaku saat sekarang ini. Jika tercapai 77% herd immunity penduduk jelang Lebaran, tentu akan lebih kecil lagi terjadinya resiko wabah Covid-19 dengan syarat prokes tetap terjaga.
Dalam situasi ekonomi semakin berat, harga sembako naik, BBM naik, dan isu politik terkait Pemilu yang hendak ditunda, dan keinginan 3 periode yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat, apa tidak bisa Menkes, dan Menteri Perhubungan memberikan kelonggaran / kemudahan dengan tidak lagi ada tambahan biaya untuk pemudik yang sudah vaksin ke-2.
Secara keseluruhan kasus Covid-19 semakin turun secara konsisten. Negara tetangga juga sudah memberikan kelonggaran dan kemudahan mobiltas penduduknya. Bahkan Arab Saudi untuk Umroh sudah memberikan kemudahan terkait syarat vaksinasi.
Sepertinya para pemimpin pengambil keputusan di negeri ini, sering berpikir terbalik. Sering ada misteri, yang ujungnya merugikan masyarakat, tapi atas nama kepentingan masyarakat.
Kebijakan-kebijakan seperti ini, yang kasat mata dapat dibaca sangat aneh dan tidak konsisten, di akhiri saja.  Kalau dari awal sudah menetapkan herd immunity 77% dari penduduk, dan kebijakan itu sudah langsung disampaikan Presiden Jokowi, kerjakanlah. Hentikan saja vaksin booster, kejar target herd immunity  yang sudah mendekati pencapaiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H