Mohon tunggu...
Chazali H Situmorang
Chazali H Situmorang Mohon Tunggu... Apoteker - Mantan Ketua DJSN 2011-2015.

Mantan Ketua DJSN 2011-2015. Dosen Kebijakan Publik FISIP UNAS; Direktur Social Security Development Institute, Ketua Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia (LAFAI).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kaleidoskop BPJS Kesehatan 2021

31 Desember 2021   11:00 Diperbarui: 31 Desember 2021   11:11 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bandingkan besarnya biaya klaim Covid-19 sebesar Rp. 128 triliun untuk 2,3 juta kasus, dibandingkan dengan pembiayaan JKN, yang 81 Triliun,  untuk RJTP tercatat sebanyak 282.962.550 (kunjungan sakit dan sehat), sementara  RJTL tercatat sebanyak 64.685.078, dan RITL tercatat sebanyak 7.283.792.

Dapat dibayangkan dahsyatnya biaya medis Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah ( Rp. 128 Triliun untuk 2,3 juta kasus), bandingkan dengan JKN pasien yang Rawat Inap Tindak Lanjut sebanyak 7, 283.792. kita tidak usah bandingkan dengan rawat jalan tingkat pertama (FKTP) dan Rawat Jalan Tingkat Lanjut (FKTL).

Kita mengetahui bahwa sejak awal 2021, formasi Direksi dan Dewas sudah berganti. Figur -- figur Direksi dan Dewas baru, memberikan peluang dan mendorong untuk terwujudnya inovasi baru, dalam  menghadapi tantangan kedepan pasca Pandemi Covid-19.

Hemat kami formasinya sudah ideal. Prof Ghufron sebagai Dirut punya pengalaman panjang dalam menangani Jamkesda, dan menjadi Wakil Menkes pada masa transformasi BPJS yang terlibat banyak dalam penyusunan Roadmap JKN 2012-2019. Sebagai The Dream Team didampingi 6 Direksi, 2 orang merupakan pejabat organik BPJS Kesehatan, 1 orang Direktur periode sebelumnya yang berlanjut, dan 3 orang lainnya para ekspertis yang handal.

Demikian juga Performance Dewas baru juga lebih proaktif. Saya mengikuti dinamika Dewas periode sebelumnya. Salah satu indikator bagaimana para Dewas   mendalami RKAT secara profesional, sesuai dengan amanat UU BPJS yang menempatkan Dewas sebagai gong akhir untuk sahnya RKAT.

Sebagaimana saya jelaskan diatas, menurunnya pelayanan JKN, diikuti dengan menurunnya klaim Faskes, memberikan kesempatan BPJS Kesehatan melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta. Beberapa upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan antara lain:

a). mengoptimalkan implementasi antrian online dan kanal-kanal layanan digital seperti Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) dan Chat Assistant JKN (CHIKA),

b) mengubah nomor BPJS Kesehatan Care Center dari 1500400 menjadi 165 agar lebih mudah diingat masyarakat,

c) melakukan simplifikasi layanan bagi pasien thalassemia mayor dan hemodialisa yang rutin mendapatkan perawatan di rumah sakit,

d) meluncurkan Jurnal JKN, sebuah portal web untuk berbagi pengetahuan tentang Program JKN-KIS melalui jurnal ilmiah,  

e) memaksimalkan layanan jemput bola Mobile Customer Service (MCS) untuk menjangkau masyarakat dan peserta JKN-KIS di daerah perifer,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun