Mohon tunggu...
Chazali H Situmorang
Chazali H Situmorang Mohon Tunggu... Apoteker - Mantan Ketua DJSN 2011-2015.

Mantan Ketua DJSN 2011-2015. Dosen Kebijakan Publik FISIP UNAS; Direktur Social Security Development Institute, Ketua Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi Indonesia (LAFAI).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Swab-PCR, Pengusaha Untung, Penumpang Buntung

25 Oktober 2021   00:44 Diperbarui: 25 Oktober 2021   01:08 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada logika terputus, jika semangatnya mendorong kegairahan maskapai penerbangan dengan melonggarkan 100% seat pesawat, kenapa diharuskan penumpang Swab-PCR yang biayanya 4 kali lipat dan tidak boleh  Swab-Antigen. Para pejabat yang terhormat itu paham betul, karakter penumpang pesawat dalam masa pandemi adalah mereka yang butuh dan ada keperluan penting untuk bepergian dengan pesawat.

Jika  alasan untuk memastikan, benar-benar penumpang yang berangkat itu negatif Covid-19, apakah dengan Swab-Antigen diragukan? Kalau diragukan kenapa transport darat boleh Swab-Antigen. Lantas apa makna Vaksinasi yang efikasinya 70-80%. Lantas apakah ada korelasi adanya full seat pesawat dengan menggunakan Swab-Antigen atau Swab-PCR?

Fakta yang tidak terbantahkan,  uang penumpang lebih banyak terkuras dengan kewajiban Swab-PCR, jika dibandingkan dengan Swab-Antigen. Kemana uang itu? Mengalir sebagian masuk kantong pebisnis Swab-PCR,  dan sebagian lagi ke negara-negara peng-export  bahan baku PCR. Boleh jadi perusahaan bahan baku PCR di luar negeri itu, sahamnya juga dimiliki pengusaha oligarki Indonesia.

Kebijakan tiga pilar PPKM Satgas Covid-19, Menhub, Mendagri yang tertuang dalam Inmendagri Nomor 53/2021, apakah boleh dikatakan  abuse of power,  atau  maladministration  dalam teori administrasi pelayanan publik, hanya waktu yang membuktikannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun