Posisi Menkes dr.Terawan, lagi-lagi sebagai pendamping Erick Thohir. Menteri BUMN itu aktif bergerak mencari vaksin dari China bekerjasama dengan Bio Farma. Bung Erick Thohir menghadap Presiden melaporkan soal uji klinis tahap III vaksin Sinovac didampingi  oleh Menkes. Kepada wartawan Menkes tidak banyak bicara, seperlunya saja.
Soal vaksin ini, ada yang membuat heboh yaitu yang obat covid-19 yang diteliti Univ. Airlangga kerjasama dengan BIN, dan  TNI. Diyakini  dapat menyembuhkan Covid-19.  KASAD dan Rektor Univ.Airlangga sudah konferensi pers.  ternyata  kemudian  BPOM menyatakan bahwa obat dimaksud belum dapat diloloskan untuk ijin edar karena ada tahapan yang belum tuntas. Sampai sekarang berita obat itu lenyap, belum ada beritanya lagi.
Lantas Menteri Riset  dan  Teknologi melakukan penelitian yang sama untuk membuat vaksin. Pemerintah menunjuk lagi tim ad hoc Vaksin ini, dipimpin Menristek, dengan melibatkan Menkes dan Menteri lainnya. Saat ini kita menunggu hasil risetnya, yang katanya sudah pada tahap uji coba klinis.
Lembaga penelitian mikrobiologi  Eijkman (Eijkman Institute for Molecular Biology ) juga sedang membuat vaksin bernama vaksin merah putih, sekarang dalam tahap uji coba pada binatang, diharapkan tahun 2022 dapat diproduksi.
Sepertinya pemerintah lebih terfokus mendapatkan vaksin Sinovac yang sedang dilakukan uji klinis tahap III, dengan relawan 1600 orang. Sampai hari ini kita belum mendapat berita, apakah diantara relawan itu mengalami gangguan, keluhan komplikasi yang dapat menggagalkan uji klinis tersebut. Kita berdoa semua berjalan lancar. Insya Allah.
Kita dapat berita baru lagi, akan mendapatkan bantuan vaksin dari UEA dalam waktu dekat ini. Mudah-mudahan bukan sekedar harapan saja.
Puncaknya yaitu hari Senin 14 September 2020 yang lalu, Presiden Jokowi menunjuk lagi ad hoc di dalam ad hoc kepada Menko Marves LB Panjaitan, dan Ketua satgas Covid-19 Letjen Doni Monardo.
Keputusan menunjuk Luhut disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas penanganan Covid-19, Senin (14/9). Jokowi memerintahkan Luhut menurunkan kasus Corona di 9 provinsi dalam waktu dua pekan. Kesembilan provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, dan Papua.
Luhut membenarkan mendapat tugas itu. Dia bilang, sasaran kerjanya berupa penurunan kasus baru, penurunan kematian, dan peningkatan angka kesembuhan di 9 provinsi. Sembilan provinsi ini menyumbang 75 persen kasus Covid-19 secara nasional. Selain itu, 8 provinsi selain Papua, dianggap memiliki kontribusi besar ke perekonomian nasional.
Luhut membeberkan tiga strategi menjinakkan Corona. Pertama, memaksimalkan peran TNI dan Polri untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan ( peran ini sudah pas dan dibutuhkan).
Kedua, meminta Pangdam dan Kapolda untuk mengecek akurasi setiap data di masing-masing kabupaten dan kota tentang variabel jumlah kasus, jumlah angka kesembuhan, tingkat kematian. Soalnya, ada banyak kasus OTG alias Orang Tanpa Gejala yang masih berada di rumah sakit. "Hal ini saya pikir menghambat kesembuhan pasien yang bergejala berat," ujarnya.