Afi telah menjerumuskan dirinya sendiri. Karya-karya tulisan hasil pemikirannya kini tak dianggap akibat dua (yang terlihat) kesalahan yang ia buat sendiri.
Bisa jadi, tujuannya Afi baik menyebarkan pesan moral. Ibarat membuat kue, bumbu yang Afi buat telah salah dasar. Ia mengadonnya seolah nyata dari dirinya, lalu jadi roti. Roti? Iya benar roti, tapi kini roti itu tak bisa lagi dinikmati layaknya rasanya roti. Afi pun begitu. Karena nila setitik rusak susu sebelanga. Afi telah membuat sanksi sosial ke dirinya sendiri.
Buah pemikirannya yang dulu kuanggap bahkan orang lain anggap dahsyat pada akhirnya tak dianggap dan dipandang lagi akibat kesalahan fatal yang ia perbuat sendiri.
Sanksi sosial, Â tak melewati sidang dan penjara fisik tapi berdampak selamanya, Di ingatan.
Pesan moral: Be wise. Â Hargai karya orang lain guys. Kalau terinspirasi tulis terinspirasi. Kalau saduran tulis disadur dari.. dengan begitu kamu turut menghargai karya orang lain.
Jangan demi eksistensi disebut pemikir, jumawa akibat dipuja, dan berujung pada "JATUH AKIBAT KESALAHAN SENDIRI".
Just in my humble opininon. Salam kompasiana!!! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H