- **Tradisi dan Ritual** Â
 - Tradisi budaya, seperti upacara atau festival, memberikan kesempatan untuk belajar tentang kerja sama, empati, dan identitas sosial. Â
 - Ritual ini juga membantu dalam pembentukan rasa memiliki (belongingness) yang penting bagi kesejahteraan emosional.
- **Ekspektasi Gender** Â
 - Budaya menentukan peran gender yang memengaruhi bagaimana pria dan wanita diharapkan mengekspresikan emosi. Misalnya, dalam beberapa budaya, pria mungkin didorong untuk menekan emosi, sedangkan wanita lebih bebas mengekspresikannya.
---
### **Interaksi Lingkungan dan Budaya**
Lingkungan dan budaya tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi dalam membentuk perkembangan sosial dan emosional. Sebagai contoh:
- **Lingkungan keluarga dalam konteks budaya**: Pola asuh yang diterapkan di rumah sering kali dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, seperti mendidik anak untuk menghormati orang tua dalam budaya kolektivis.
- **Sekolah sebagai penghubung budaya**: Sekolah sering menjadi tempat di mana anak belajar beradaptasi dengan norma sosial budaya yang lebih luas, terutama dalam masyarakat multikultural.
---
### **Kesimpulan**
Lingkungan dan budaya memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sosial dan emosional individu. Lingkungan memberikan pengalaman langsung, sementara budaya memberikan kerangka nilai dan norma yang membentuk cara seseorang merespons dan memahami dunia. Kombinasi keduanya membantu individu membangun hubungan yang sehat, mengelola emosi, dan menjadi bagian yang produktif dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H