Kita sering menggunakan isyarat nonverbal untuk memproyeksikan citra yang kita inginkan kepada orang lain. Contoh mungkin tersenyum dan berdiri tegak ketika kita ingin menunjukkan bahwa kita percaya diri dan ramah, kita juga menggunakan isyarat nonverbal untuk menunjukkan hubungan kita dengan orang lain. Mungkin berjabat tangan dengan rekan kerja atau memeluk teman dekat bahkan ketika kita mencoba untuk tidak berkomunikasi kita tetap mengirimkan pesan melalui isyarat nonverbal kita, jika kita menghindari kontak mata atau menyilangkan tangan kita ini mungkin menunjukkan bahwa kita tidak nyaman atau tidak tertarik. Penting untuk berhati-hati dalam menginterpretasikan isyarat nonverbal karena isyarat nonverbal dapat memiliki arti yang berbeda tergantung pada konteksnya misalnya senyum dapat menunjukkan keramahan atau ketidaknyamanan tergantung pada konteksnya fungsi dari komunikasi nonverbal,
Mendukung dan menggantikan komunikasi verbal ketika kawan GNFI ingin menjawab misalnya "iya", kawan GNFI cukup menganggukan kepala. Atau ketika kita mengatakan saya benci banget lalu kita mengatakan kata benci dengan tegas atau lantang itu sudah termasuk komunikasi nonverbal, dan simbol sebagai pendukung maupun pembantu komunikasi verbal, seringkali saat kita merasa sedih kecewa bahagia atau marah kita tidak menjelaskan perasaan namun kita memperlihatkannya melalui ekspresi wajah atau bahasa tubuh tetapi komunikasi nonverbal memiliki peluang lebih besar untuk disalahartikan dibandingkan dengan komunikasi verbal menggunakan kata-kata karena faktor budaya dan kontekstual lainnya.