Mohon tunggu...
Chaturisa
Chaturisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Biologi, Fakultas Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alam Tidak Meminta Balasan

23 November 2024   22:45 Diperbarui: 23 November 2024   23:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Alam sangat kaya akan manfaat, bukan hanya bagi manusia tetapi juga bagi hewan, tumbuhan, dan seluruh makhluk hidup yang bergantung padanya. Alam sering menjadi sumber dari segala kebutuhan, mulai dari makanan, tempat tinggal, hingga kebutuhan sehari-hari. 

Namun, pernahkah kita bertanya, apakah alam memperhitungkan apa yang telah diberikannya? Apakah alam pernah meminta imbalan atas pemberian nya? Tentu saja tidak. Alam hanya membutuhkan perlindungan dan pelestarian, yang manfaatnya tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk kelangsungan hidup di masa depan. Meski upaya konservasi telah dilakukan, apakah hal tersebut sudah merata di seluruh wilayah dan ekosistem?

Kenyataannya, masih banyak bagian alam yang dimanfaatkan secara berlebihan tanpa pertanggungjawaban. Padahal, sudah banyak peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk melindungi alam. Sayangnya, minimnya kesadaran membuat alam menjadi korban keserakahan manusia yang tak ada habisnya. 

Contohnya adalah penebangan hutan ilegal, pembuangan sampah sembarangan, dan pembangunan yang berlebihan. Semua ini seharusnya tidak terjadi karena kerusakan alam pasti membawa dampak buruk bagi makhluk hidup di sekitarnya.

Alam memang bisu, tidak bisa menyuarakan rasa sakitnya. Namun, apakah dengan begitu kita berhak bertindak semena-mena terhadapnya? Tentu tidak. Alam memiliki caranya sendiri untuk memberi peringatan, dari bencana kecil hingga bencana besar. 

Contoh bencana kecil meliputi banjir akibat aliran sungai yang tersumbat oleh sampah, longsor karena hilangnya vegetasi yang menopang tanah, dan peningkatan suhu global. Semua ini adalah tanda-tanda yang seharusnya membuat kita lebih waspada dan bertindak cepat.

Apakah kita akan terus menunggu hingga alam memberi peringatan yang lebih keras? Ketika bencana kecil tidak ditanggapi, bencana besar menjadi tak terhindarkan. Contohnya adalah banjir bandang yang menghancurkan permukiman, kekeringan panjang yang mengancam ketahanan pangan, hingga badai dan perubahan iklim ekstrem yang menyebabkan korban jiwa dan kerugian besar. 

Semua ini adalah cerminan dari tindakan manusia terhadap alam, mengingatkan kita bahwa menjaga keseimbangan ekosistem adalah hal yang mendesak dan tak bisa diabaikan.

Kesadaran kolektif adalah kunci utama untuk menjaga keberlanjutan hidup bersama. Menjaga alam bukan hanya tugas pemerintah atau aktivis lingkungan, tetapi tanggung jawab setiap individu. Kita bisa memulai dari tindakan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan menanam pohon di sekitar lingkungan. 

Tindakan sederhana ini, jika dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan, dapat memberikan dampak besar bagi pelestarian alam. Sebaliknya, sikap abai hanya akan mempercepat kerusakan yang sulit diperbaiki.

Pendidikan lingkungan juga memiliki peran penting. Generasi muda, sebagai pewaris bumi, perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga alam. Pendidikan ini dapat disampaikan melalui kurikulum sekolah, kampanye kesadaran lingkungan, atau kegiatan komunitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun