Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Pendamping Belajar

Seorang pekerja migran yang beralih profesi menjadi pendamping belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Kopdar (1): Mengejar Nurul Uyuy

19 Oktober 2012   04:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:39 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar kabar itu, Ibu Annie langsung berinisiatif untuk mengundang mereka makan siang bareng kita. Akhirnya sampai juga acara 'menjemput' mas Nurul.

Di dekat 'jembatan biru' Causeway Bay kita janjian untuk ketemu. Saya bersama Artika langsung saja beranjak meninggalkan restoran. Setelah berjalan beberapa menit sampailah kita ke jembatan biru itu. Pas mau menyeberang jalan, saya melihat seseorang berwajah unyu, berkaos kuning lengan panjang dengan sebuah kacamata nangkring di telinganya. Sosok itu terkesan familar banget buat saya. 'Aha! Tak salah lagi. Itu pasti Nurul Uyuy!'

Tanpa ba-bi-bu, ditengah kerumunan orang yang akan menyeberang jalan, saya langsung teriak, "Mas Nuruuuuul!" Hahaha heboh beneeeer.

Yups! Akhirnya ketemu juga sama mas Nurul-nya. :D Saat itu juga saya dikenalkan sama mbak Sufiani Tanjung dan Julianus Kriswantoro(keduanya adalah news reporter SCTV) serta mbak Vidi Prima Lestari Putri (feature editor dari majalah Cosmopolitan). Mereka memang berada di Hong Kong atas undangan Disneyland.

Singkat cerita kita sudah berada di restoran oriental tempat kita berkumpul di kesempatan pertama. Setelah acara perkenalan plus bertukar kartu nama, tamu-tamu penting itu langsung kami persilakan untuk menyantap hidangan yang sudah dipesan secara khusus oleh Ibu Annie.

Eh, sebenarnya saya tahu loh, mas Nurul sempat berharap kita bakal ajak mereka ke restoran Indonesia. Soalnya hari sebelumnya, mas Nurul sempet cerita kalau sudah berhari-hari belum masakan Indonesia. Memang kalau soal makanan, lidah susah diajak kompromi. Biar kata kuliner Hong Kong juga tak kalah menggoda, teteeep soal rasa, masakan Indonesia adalah jawaranya. Saya juga mengakuinya itu. Well, karena saking kelaparannya kali, toh akhirnya hidangan di meja bisa kita tandaskan.

Sembari menikmati menu, mbak Sufiani, reporter SCTV itu menyampaikan ketertarikannya untuk membuat liputan seputar aktivitas BMI Hong Kong di Victoria Park. Rupanya, bagaimana BMI Hong Kong memanfaatkan waktu libur sangat menggelitik benak reporter SCTV ini. Terlebih lagi adanya keberadaan beberapa BMI disela-sela rutinitasnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, ada juga yang masih menyempatkan waktunya menjelajah dunia blogging. Seperti saya hehehe..

Nah, berawal dari situlah kita menyusun sebuah 'rencana'di Victoria Park hari Sabtu ini! Ngapain? Ya syuting dong, masak iya ngamen. :D Wiiwwww...masuk tipi. Tapi jujur saya belum apa-apa sudah grogi duluan.

Oya, mas Nurul yang jadwalnya musti pulang kamis itu terpaksa menunda jadwal penerbangannya. Kenapa? Saat itu jam sudah menunjukkan angka 2. Sementara mereka baru saja memulai makan siangnya. Dipaksakan ke bandara juga pasti nggak akan keburu. Akhirnya dia mau rechedule tiket hari Jumat. Nggak tahunya sudah full. Yah terpaksa dia memutuskan untuk balik hari Sabtu. Aseek...ada kesempatan buat ketemuan lagi nanti di hari Sabtu. *girang*

Oke sementara sekian dulu reportase kopdaran 'plus-plus' saya bersama mas admin Kompasiana, Nurul. Saya janji akan ada reportase yang ke-dua setelah ini. Tentunya yang berkaitan dengan acara syuting! Seseru apa acaranya, bakal saya kupas habis di episode selanjutnya. Cerbung kalee..

Weits, ada yang kelupaan. Ini biarkanlah saya pamer oleh-oleh dari Kompas.com buat kita-kita kompasianer Hong Kong. Cekidot!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun