Ini adalah foto ketika di salah satu scene-nya, Dindi mengajak salah satu pengurus 'perpustakaan BMI' berbincang sejenak. Memang keberadaan perpustakaan model lesehan seperti ini sudah menjamur di Causeway Bay.
Foto di atas saya ambil ketika Dindi menyeberang dari Paterson Street menuju Victoria Park. Reporter jangkung ini siap membaurkan diri dengan BMI yang sedang berlibur di Victoria Park hari Minggu itu. Oya, tak hanya saya saja yang menemani mereka siang itu. Bersama kami juga ada dua kompasianer lainnya. Mereka adalah Pak Ludovicus, Fera dan Ani. Fakta unik, selama perjalanan menuju Victoria Park saya mendengar Dindi bergumam, komat-kamit berkali-kali. Saya kira dia lagi marah-marah atau baca mantra apa gitu? Ternyata dia lagi menghafal narasi untuk syuting nanti. Ealah.. :D Tapi sungguh keren, semua dilakukan tanpa skenario. Nggak ada itu yang namanya naskah/text. Semuanya dilakukan spontan saja.
Nah, inilah suasana Victoria Park di hari Minggu. Begitu dapat tempat yang pas untuk pengambilan gambar, kedua kru TV itu tak menyia-nyiakan waktu. Saya sungguh terkesan dengan gaya keduanya yang begitu santai dan kompak. Keduanya terlihat saling mendukung satu sama lain. Yah sesekali adalah berantem-berantem kecil. Tapi nggak sampai diem-dieman. :P
Perhatikan foto di atas. Ada apa itu? Kira-kira menurut anda apa yang dilakukan kameramen TV One dengan gadis-gadis Hong Kong itu? Aha! Semula saya mengira kalau dia sedang meng-interview gadis-gadis bermata sipit itu. Ternyata bukan begitu sodara-sodara. Yang benar adalah, justru gadis-gadis itu yang sedang mewawancarai mas Aria. Ini benar-benar kejadian kocak. Gadis-gadis itu sedang mengerjakan project liputan tentang buruh migran yang ada di Hong Kong. Nah, pas mereka sedang berburu narasumber, bertemulah mereka dengan mas Aria ini. Ternyata kesibukan pria 'tak bermahkota' menenteng kamera kemana-mana menarik perhatian mereka. Jadi bisa ditebak kejadian selanjutnya. Gadis-gadis itu langsung menginterograsinya. Mayan..dikerubutin cewek-cewek cakep euy! :D
Rampung sudah syuting di Victoria Park. Kita beralih ke sebuah komunitas BMI pengrajin tangan. Kami ke Karindo, satu komunitas yang siap mengajak BMI untuk terampil membuat berbagai macam kerajinan tangan. Ada kerajinan dari flanel, monte, kain perca dan masih banyak lagi. Ihwal cerita lengkap mengenai komunitas Karindo pernah saya tuliskan di sini.
[caption id="attachment_225123" align="aligncenter" width="600" caption="Dindi belajar membuat syal dengan BMI dari Komunitas Karindo (foto. Aulia)"]
Masih ada cerita seru lagi seputar syuting 'Bukan Jalan-Jalan Biasa' edisi Hong Kong. Penasaran dengan kelanjutannya? Tunggu tulisan saya berikutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H