Akhirnya kami membuat kompromi malam itu. Kelly diijinkan untuk menginap semalam di flat kami. Ini atas anjuran majikan saya yang saya hubungi via telepon. Majikan saya yang membujuk Ms. Sanly untuk membiarkannya tinggal bersama kami. Dengan alasan Kelly butuh ketenangan dan butuh "orang lain" untuk menjelaskan gerangan apa yang terjadi sebenarnya.
"What I have done to my daughter?" Sambil berkaca-kaca Ms. Sanly akhirnya pulang tanpa Kelly. Sementara Kelly bersembunyi di balik punggung saya.
Bercermin dari kejadian yang dialami ibu dan anak di atas, saya jadi tahu bahwa kita sebagai orang tua tak seharusnya memberikan kekerasan fisik atau mental pada anak. Orang tua adalah role model untuk anak-anaknya. Mereka akan dengan mudah meniru perilaku orang tua. Orang tua memukul anak? Maka bukan tidak mungkin anak juga bisa memukul orang tua. Dan yang lebih parahnya mereka juga bisa mendendam. Seperti apa yang dirasakan Kelly.
Sekarang hubungan antara Kelly dan ibunya berangsur-angsur mulai membaik. Seorang konselor anak telah berhasil menyambung kembali tali kasih yang hampir terputus diantara ibu dan anak ini.
Semoga kita terhindar dari tindak kekerasan terhadap anak. Jangan sampai alasan ingin menerapkan disiplin sejak dini, justru malah melukai perasaan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H