Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Pendamping Belajar

Seorang pekerja migran yang beralih profesi menjadi pendamping belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

<i>Rama Riding Garuda</i>, Karya Seni dari Bali yang Ikut Dipamerkan di Hong Kong Museum of Art

20 Maret 2012   06:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:43 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hong kong Museum of Art tempat berlangsungnya Pameran Fantastic Creatures from the British Museum

Mengambil tempat di Hong Kong Museum of Art, Leisure and Cultural Services Department dan the Trustees of the British Museum bekerja sama membuat pameran art yang bertajuk Fantastic Creatures from the British Museum features. Sebanyak 170 karya seni dari jaman Paleolithic sampai karya seni modern dari latar belakang budaya berbeda di seluruh penjuru dunia di pamerkan di sana. Dari the Greek minor god Pan, the Greek Gorgon Medusa, the Egyptian Sphinx, the Chinese dragon and qilin, the Japanese tengu, Medieval creatures, the unicorn, European masters termasuk Rhinoceros Albrecht Dürer (1471 - 1528) and Femme torero by Pablo Picasso (1881 - 1973) dapat kita jumpai.

Berbekal informasi yang saya dapatkan dari koran lokal, pada hari minggu (18/03) saya mengajak seorang teman untuk bersama-sama melihat pameran tersebut. Saya merasa penasaran dengan tulisan yang ada di koran bahwa dalam pameran tersebut kita bisa menjumpai berbagai jenis karya seni yang akan mengingatkan kita akan pengalaman masa kecil dulu. Jaman kita kecil dulu, tentunya kita pernah mendengar dongeng tentang makhluk-makhluk menyeramkan. Cerita misteri yang benar-benar tidak masuk akal tapi kita mempercayainya sebagai satu hal yang nyata.

Dengan biaya tiket sebesar HK$20 kami dengan sangat antusias memasuki ruang pameran yang didesain sangat menarik. Kesan mistik dan suram terlihat dari pencahayaan yang minim dan sengaja di buat agak remang. Tentu saja untuk menyesuaikan tema yang diambil yaitu Good and Evil.

Pameran koleksi dari The British Museum ini terbagi menjadi 9 bagian. Good and evil, Power and meaning, Fact and fiction, Beyond our world, At the Boundaries, The threat from nature, Horribly human, Picturing the divine, dan yang terakhir adalah Fear and protection. Masing-masing bagian menghadirkan karya-karya seni yang luar biasa unik dan mengundang decak kekaguman bagi para pengunjungnya.

Sebut saja relief Protective Dragons dari Dynasti Ming China (1465-1600). Karya seni yang sudah berusia ratusan tahun ini masih tampak indah dan terawat dengan baik. Kemudian seni pahat kayu North America, Thunderbird of eagle (1890-1910) masih terlihat mengkilap. Memasuki ruangan demi ruangan, ,membaca setiap detil yang tertera pada tiap object-nya membuat saya seolah-olah terserap masuk ke dalam masa silam. Apalagi ditambah dengan sound-effect yang menggema diseluruh ruangan.

Ditemani seorang museum staff yang berperan sebagai tour-guide membuat perjalanan menjelajah museum terasa amat menyenangkan. Diajaknya kita melihat beberapa karya seni dari berbagai penjuru dunia. Hadir juga beberapa lukisan karya Rembrandt Harmens van Rijn dari Belanda, Adam and Eve (1606-1669). Lukisan Saint Michael Casting down the devil oleh Giovanni pietro possenti (1619), The monster in the corner (araignee) lukisan laba-laba berwajah manusia oleh Odilon redon (1887), dua lukisan oleh Jean Duvet The capture of the unicorn dan The Unicorn (1485-1561). Khusus untuk lukisan The Unicorn ini, tour-guidenya bercerita panjang lebar mengenai legenda tentang cerita unicorn (kuda putih bercula satu) yang juga berkaitan erat dengan cerita umat kristiani. Dijelaskannya, Unicorn ini hanya bisa ditangkap oleh seorang gadis yang masih perawan. Dan cula yang dimilikinya dipercaya dapat men-steril air yang telah diracuni oleh dragon.

Tiba-tiba pandangan mata saya dikejutkan oleh sebuah seni ukir yang cukup familiar. Dalam hati berkata, kok ini seperti seni ukir dari Bali ya? Dan benar saja, ketika saya berjalan mendekat ke sebuah patung kayu berukuran besar yang dilindungi dinding kaca, saya dikejutkan oleh tulisan yang tertera di bawahnya. Rama Riding Garuda, Wooden Sculpture painted and gilded 19th century, Bali. Wow! Luar biasa! Saya tidak menyangka kalau karya seni bangsa kita juga tersimpan di The British Museum. Banyak pengunjung berdecak kagum akan keindahan seni ukir dari Bali ini. Tour-guide nya juga memberikan penjelasan kepada semua pengunjung tentang Garuda yang dijadikan lambang dari negara kita, Indonesia. Ada rasa bangga yang menelusup ke ruang sanubari. Salah seorang pengunjung yang mengaku berasal dari Polandia sempat berbincang sebentar saya, menunjukkan kekagumannya akan budaya Indonesia. Bahkan dia mengaku pernah beberapa kali berkunjung ke Bali. It's a fantastic art! Begitulah pujinya.

1332222193744488491
1332222193744488491
Inilah seni ukir dari Bali

Selain Rama Riding Garuda, ada karya seni dari Bali lainnya yang juga ikut di pamerkan. Adalah Balinese winged Lion (Singha) juga dibuat pada abad ke-19. Tak kalah menariknya dengan Rama Riding Garuda, karya seni dari negara kita ini juga mendapat apresiasi yang luar biasa dari pengunjung. Sayang sekali di event ini, penyelenggara pameran tidak memperbolehkan pengunjung untuk mengambil foto. Namun kami dibekali brosur yang berisi detail dari nama-nama objek. Dan Dipintu masuknya juga disediakan poster berukuran raksasa dari beberapa karya seni yang dipamerkan.

1332222322732140623
1332222322732140623
Thunderbird of eagle dari North America
1332222497158046119
1332222497158046119
Protective Dragons dari China

Untuk menarik minat anak-anak, ada sudut khusus yang disediakan untuk membuat origami dan computer game yang diberi nama Pow Wow Creatures Zone. Game yang tersedia tentunya berkaitan erat dengan tema pameran, yaitu fantastic creature. Demikian pula dengan origaminya. Pada dindingnya dapat kita lihat langkah-langkah membuat origami dengan bentuk dragon, oannes(ikan), thunderbird dan lain sebagainya. Nah, kalau di areal ini pengunjung bebas mengambil foto.

13322226091050572422
13322226091050572422
Suasana di sudut Pow Wow Creatures Zone

Sayang sekali waktu kunjungan yang hanya dibatasi sampai pukul 6 p.m, mengharuskan saya dan pengunjung yang lain untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Rasanya masih betah berlama-lama. Selanjutnya saya dan teman saya memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk melihat Art and Craft Fair yang mengambil tempat persis di depan gedung Hong Kong Museum of Art. Pameran ini juga tak kalah menariknya. Berikut beberapa foto hasil koleksi saya;

13322227981539955400
13322227981539955400
Art and Craft Fair
13322229261229804697
13322229261229804697
Beraneka ragam kancing yang dikreasikan menjadi cincin yang cantik
1332223145266286817
1332223145266286817
Bingkai foto, jam dinding dan kotak perhiasan yang terbuat dari pecahan kaca

Sekiranya hanya inilah yang bisa saya bagi dari hasil kunjungan saya ke pameran art dari The British Museum di Hong Kong.

Tsim Tsa Tsui, 20 Maret 2012

Aulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun