Kepadatan penduduk menyebabkan maraknya pembukaan lahan untuk tempat tinggal dan perkebunan, menghancurkan habitat asli hewan dan tumbuhan langka, ada beberapa jenis tumbuhan dan hewan langka asli Indonesia ternyata turut punah karena bertambahnya populasi manusia.
Dalam masalah ini didapati teori Struktural Fungsional yang menurut Robert K.Merton bahwa objek analisa sosiologi adalah fakta sosial seperti: organisasi, kelompok, peranan, pola-pola, proses, pengendalian sosial dan sebagainya. Hampir semua penganut ini berkecendrungan untuk memusatkan perhatiannya pada fungsi suatu fakta sosial terhadap fakta sosial yang lain. Konsep-konsep utama teori ini adalah: fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan. Menurutnya masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi dalam satu bagian maka akan membawa perubahan pula terhadap perubahan yang lain.
Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur di dalam sistem sosial, fungsional terhadap yang lainnya. Sebaliknya jika ada fungsional maka struktur itu tidak akan ada. Penganut teori ini cenderung hanya melihat kepada sumbangan suatu sistem yang lain dan mengabaikan kemungkinan bahwa suatu sistem dapat beroperasi menentang fungsi-fungsi lainnya dalam suatu sistem sosial. Secara ekstrim para penganut teori ini beranggapan bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi seluruh masyarakat. Maka dengan demikian pada tingkat tertentu umpamanya peperangan, ketidaksamaan sosial, perbedaan ras, bahkan kemiskinan "diperlukan" oleh suatu masyarakat. Perubahan bisa terjadi secara perlahan-lahan dalam masyarakat.
Author: Ade ikhsan & Chaterine Gracia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H