Mohon tunggu...
Chaterine Elisabeth
Chaterine Elisabeth Mohon Tunggu... Dokter - Freelancer, Tenaga Kesehatan

Seorang yang berprofesi sebagai tenaga medis dan memiliki minat mendalam di bidang literasi. Kemampuan menulis didapat secara otodidak, berasal dari keinginan untuk mengetahui trend informasi terbaru dan membagikannya untuk mengedukasi masyarakat awam khususnya di dunia kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Analisis Sumsum Tulang, Prosedur, Indikasi, dan Perannya dalam Diagnosis Penyakit Hematologi

18 Juli 2024   17:23 Diperbarui: 18 Juli 2024   17:42 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan di dalam tulang, khususnya di bagian tengah tulang panjang, tulang belakang, tulang panggul, dan tulang rusuk. Ini adalah pabrik utama tubuh untuk produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, yang semuanya sangat penting bagi fungsi tubuh yang sehat. 

Analisis sumsum tulang, yang dilakukan melalui prosedur aspirasi atau biopsi, memberikan informasi vital mengenai kesehatan darah dan sumsum tulang seseorang. Mari kita bahas lebih dalam mengapa prosedur ini penting.

Analisis sumsum tulang adalah prosedur medis yang terdiri dari dua tahap utama yang sama-sama krusial: pembuatan sediaan hapus sumsum tulang dan penilaian sediaan tersebut. Sebelumnya, kita harus mengetahui seluk beluk dari kedua tahap ini secara lebih rinci.

1. Pembuatan Sediaan Hapus Sumsum Tulang
Tahap ini adalah langkah awal yang menentukan keberhasilan analisis. Berikut adalah beberapa poin penting dalam proses pembuatan sediaan:

  • Aspirasi/Biopsi Sumsum Tulang:
    Aspirasi sumsum tulang adalah prosedur di mana sedikit sampel sumsum tulang diambil menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam tulang. Prosedur ini biasanya dilakukan pada tulang panggul atau sternum (tulang dada). Sedangkan pada Biopsi sumsum tulang,prosesnya melibatkan pengambilan potongan jaringan kecil dari sumsum tulang. Kedua prosedur ini sering dilakukan bersamaan untuk memberikan gambaran lengkap tentang kondisi sumsum tulang. Untuk aspirasi,  umumnya dilakukan pada tulang pinggul (ilium) atau tulang dada (sternum). Dokter menggunakan jarum khusus untuk mengambil sampel cairan sumsum tulang dan proses ini hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit.
  • Pembuatan Hapusan:
    Sampel yang diambil segera dihapuskan pada slide kaca khusus, pada tahap ini diperlukan teknik khusus untuk mendapatkan sediaan hapus yang tipis dan merata.
  • Pewarnaan:
    Slide kemudian diwarnai, biasanya menggunakan metode Wright-Giemsa. Proses pewarnaan ini memungkinkan identifikasi berbagai jenis sel di bawah mikroskop. Pewarnaan Wright-Giemsa sudah ditemukan pada awal 1900-an dan hingga saat ini masih menjadi standar emas teknik pewarnaan untuk berbagai jenis sampel.

2. Penilaian Sediaan Hapus Sumsum Tulang
Setelah sediaan siap, tahap berikutnya adalah penilaian yang dilakukan oleh ahli hematologi, yang melibatkan:

  • Pemeriksaan Mikroskopis:
    Ahli hematologi memeriksa slide di bawah mikroskop dengan berbagai perbesaran. Berbagai jenis sel dalam sumsum tulang harus diidentifikasi dan dihitung. Dalam satu slide, jumlah sel yang dihitung dapat mencapai 500 atau bahkan lebih.
  • Analisis Selularitas:
    Ini mengacu pada kepadatan sel dalam sumsum tulang. Range Normal selularitas bervariasi tergantung usia pasien dan secara alami menurun seiring bertambahnya usia.
  • Evaluasi Maturasi Sel:
    Tenaga Hematolog juga akan memeriksa tahapan perkembangan berbagai jenis sel darah. Gangguan dalam proses maturasi dapat mengindikasikan berbagai kondisi medis. Umumnya, Terdapat lebih dari 30 jenis sel yang berbeda yang dapat diidentifikasi dalam sumsum tulang.
  • Deteksi Sel Abnormal:
    Kehadiran sel-sel yang tidak biasa dapat mengindikasikan kondisi seperti leukemia atau limfoma.

Dalam analisis sumsum tulang, deteksi sel abnormal merupakan salah satu aspek paling krusial. Kehadiran sel-sel yang tidak biasa dapat menjadi indikator kuat berbagai kondisi hematologi serius, berikut penjelasannya :

1. Signifikansi Sel Abnormal:

  • Sel abnormal dalam sumsum tulang sering menjadi penanda awal penyakit hematologi ganas.
  • Deteksi dini dapat sangat mempengaruhi prognosis dan strategi pengobatan pasien.

2. Jenis-Jenis Sel Abnormal: 

  • Blast Cells: 
    • Peningkatan jumlah sel blast (>20% dari seluruh sel berinti) adalah indikator utama leukemia akut
    • Dalam sumsum tulang normal, blast cells biasanya kurang dari 5%.
  • Sel Plasma Abnormal:
    • Dapat mengindikasikan multiple myeloma atau gangguan sel plasma lainnya.
    • Ciri khas: inti eksentrik dan sitoplasma basofilik.
  • Sel Reed-Sternberg:
    • Sel besar dengan inti ganda atau multilobulated.
    • Karakteristik Hodgkin's lymphoma.
  • Sel Hairy:
    • Ditemukan dalam Hairy Cell Leukemia.
    • Memiliki proyeksi sitoplasma halus seperti "rambut" di seluruh permukaannya.
    • Sel ini memiliki aktivitas fosfatase asam tartrat-resisten (TRAP) yang khas.
  • Auer Rods:
    • Struktur batang kristaloid dalam sitoplasma blast cells.
    • Sering ditemukan pada Acute Myeloid Leukemia (AML).
  • Faggot Cells
    • Sel plasma abnormal dengan inklusi intrasitoplasmik yang terlihat seperti ikatan ranting.
  • Flower Cells
    • Ditemukan dalam ATLL (Adult T-cell Leukemia/Lymphoma), memiliki inti berbentuk seperti bunga.

Proses identifikasi sel abnormal dilakukan dengan pengamatan pada berbagai aspek, yaitu :

  • Morfologi: Pemeriksaan bentuk, ukuran, dan karakteristik inti sel.
  • Sitokimia: Pewarnaan khusus untuk mengidentifikasi enzim atau komponen sel tertentu.
  • Imunofenotipe: Menggunakan antibodi untuk mendeteksi marker permukaan sel spesifik.
  • Analisis Sitogenetik: Memeriksa kelainan kromosom yang sering terkait dengan keganasan hematologi.

Deteksi sel abnormal dalam analisis sumsum tulang adalah seni dan ilmu yang membutuhkan keahlian tinggi. Kemampuan untuk mengidentifikasi sel-sel ini dengan akurat tidak hanya membantu dalam menegakkan diagnosis yang tepat, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang patofisiologi penyakit hematologi. 

Seiring dengan kemajuan teknologi dan pemahaman kita tentang biologi sel, kemampuan kita untuk mendeteksi dan mengkarakterisasi sel abnormal terus meningkat, membuka jalan bagi diagnosis yang lebih akurat dan pengobatan yang lebih efektif.

Nah, kapan sih kita dianjurkan melakukan analisa tersebut ? Yuk, simak indikasinya !

  • Penyelidikan Kelainan Darah:
    • Anemia yang sulit dijelaskan
    • Abnormalitas dalam jumlah atau bentuk sel darah
  • Evaluasi Morfologi Darah Abnormal:
    • Pemeriksaan lanjutan ketika tes darah rutin menunjukkan kelainan
    • Konfirmasi dugaan gangguan sumsum tulang
  • Manajemen Keganasan Hematologi:
    • Diagnosis berbagai jenis leukemia dan limfoma
    • Penentuan stadium penyakit
    • Pemantauan perkembangan pengobatan
  • Deteksi Penyebaran Kanker:
    • Investigasi kemungkinan metastasis ke sumsum tulang
    • Evaluasi lesi tulang yang mencurigakan
  • Diagnosis Infeksi Sistemik:
    • Identifikasi penyebab demam berkepanjangan
    • Deteksi infeksi spesifik seperti tuberkulosis atau malaria
  • Pemeriksaan Lanjutan Kelainan Darah:
    • Investigasi ketika tes darah standar tidak memberikan jawaban yang jelas
    • Penyelidikan mendalam untuk kelainan sel darah yang kompleks
  • Monitoring Penyakit Kronis:
    • Evaluasi berkala untuk penyakit sumsum tulang jangka panjang
    • Pemantauan efektivitas pengobatan pada gangguan hematologi

Dan masih banyak lagi indikasi lainnya. Nah, sekarang sudah paham kan, kenapa Analisa sumsum tulang merupakan prosedur medis yang sangat penting. Sebagai pusat produksi sel darah, sumsum tulang memegang peran krusial dalam kesehatan manusia. 

Pemeriksaan ini memberikan gambaran langsung tentang proses pembentukan sel darah, memungkinkan diagnosis akurat berbagai penyakit darah, serta evaluasi stadium dan respons terhadap pengobatan. Selain itu, analisa sumsum tulang juga berperan dalam deteksi metastasis kanker, pemeriksaan kelainan genetik, dan investigasi infeksi sistemik yang sulit dideteksi.


Meskipun prosedurnya mungkin terdengar invasif, manfaat dari analisa sumsum tulang jauh melampaui ketidaknyamanan sementara yang mungkin dirasakan pasien. Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan ini seringkali tidak tergantikan dan dapat menjadi penentu dalam manajemen berbagai kondisi medis serius. 

Dari pemahaman patofisiologi penyakit hingga penunjang keputusan transplantasi, analisa sumsum tulang telah membuktikan dirinya sebagai alat diagnostik yang tak ternilai dalam dunia kedokteran modern. Dengan demikian, prosedur ini tetap menjadi salah satu pilar penting dalam diagnosis dan pengelolaan penyakit hematologi serta kondisi medis terkait lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun