Mohon tunggu...
Chaterine Aritonang
Chaterine Aritonang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Seorang mahasiswi yang memiliki minat dan ketertarikan di bidang bisnis dan digital marketing.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pekerjaan Digital Marketing yang Paling Banyak Dicari dari Tahun ke Tahun

16 Maret 2023   15:38 Diperbarui: 16 Maret 2023   15:42 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pay Per Click
Pay-per-click (PPC) adalah model periklanan di mana pengiklan membayar setiap kali iklan mereka diklik oleh pengguna. Model ini umumnya digunakan di platform iklan online, seperti mesin pencari, media sosial, atau situs web yang memungkinkan iklan. Dalam model PPC, pengiklan menawarkan untuk menampilkan iklan mereka di lokasi yang diinginkan, seperti di halaman hasil pencarian atau di halaman web tertentu. Setiap kali pengguna mengklik iklan tersebut, pengiklan akan membayar biaya tertentu untuk platform iklan tersebut. Biaya PPC ditentukan oleh banyak faktor, termasuk kata kunci yang ditargetkan, tingkat persaingan di pasar, dan kualitas iklan. Dalam beberapa kasus, platform iklan dapat menentukan biaya maksimum per klik yang dapat ditawarkan oleh pengiklan. Keuntungan dari model PPC termasuk kemampuan untuk menargetkan audiens dengan lebih spesifik, mengukur kinerja iklan secara terperinci, dan mengontrol biaya iklan. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal dari kampanye PPC, penting untuk merencanakan strategi kata kunci dengan baik, menargetkan audiens yang tepat, dan mengoptimalkan iklan secara teratur.

  • Native Advertising
    Native advertising adalah bentuk iklan yang dirancang untuk terlihat dan terasa seperti konten asli di platform di mana iklan tersebut ditampilkan. Iklan native biasanya disajikan dalam format yang cocok dengan gaya dan konteks situs web atau media sosial tempat iklan tersebut ditampilkan. Iklan native dapat berupa artikel, video, gambar, atau konten lainnya yang disajikan di antara konten asli di platform. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian pengguna tanpa terlihat seperti iklan yang mengganggu. Keuntungan dari native advertising termasuk kemampuan untuk mencapai audiens dengan cara yang alami dan tidak mengganggu, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan memperkuat merek. Selain itu, iklan native juga dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara merek dan audiens, karena iklan tersebut terlihat lebih seperti konten yang disukai oleh pengguna. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal dari kampanye native advertising, penting untuk memilih platform yang tepat, menyajikan konten yang relevan dan menarik, dan mengukur kinerja secara teratur untuk memastikan kesuksesan kampanye pemasaran.

  • Pemanfaatan Digital Marketing Di Era Digitalisasi

    Pemanfaatan Digital Marketing di era digitalisasi sangat penting bagi bisnis untuk mempertahankan keberadaannya dan mengembangkan bisnisnya. Dalam era digitalisasi, masyarakat semakin mengandalkan teknologi dan media digital dalam melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk dalam berbelanja dan mencari informasi. Berikut adalah beberapa manfaat dan pemanfaatan Digital Marketing di era digitalisasi: Memperluas jangkauan pasar melalui berbagai platform online, seperti mesin pencari, media sosial, dan situs web. Ini dapat membantu bisnis memperoleh pelanggan baru dan meningkatkan penjualan. Meningkatkan keterlibatan pelanggan melalui konten yang menarik dan relevan, termasuk video, infografis, dan konten interaktif. Memperoleh data dan analisis yang lebih baik tentang perilaku pelanggan, preferensi, dan kebiasaan pembelian mereka. Ini dapat membantu bisnis mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan. Memperkuat reputasi merek melalui konten berkualitas dan interaksi yang positif dengan pelanggan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka. Menghemat biaya pemasaran dengan Digital Marketing, bisnis dapat menghemat biaya pemasaran dan tetap memperoleh hasil yang efektif.

    Pekerjaan Digital Marketing yang Paling Dicari

    1. Digital Marketing Specialist
      Digital Marketing specialist adalah seorang profesional pemasaran yang ahli dalam menggunakan teknologi digital untuk mempromosikan merek, produk, atau layanan. Tugas-tugas utama dari seorang Digital Marketing specialist meliputi:
      Riset pasar: Meneliti pasar dan mencari tahu siapa audiens target, perilaku, kebiasaan, serta kebutuhan dan keinginan mereka.
      Perencanaan strategi: Merancang strategi pemasaran digital yang efektif, termasuk memilih platform yang tepat, menentukan tujuan kampanye, mengembangkan pesan dan konten, serta mengatur anggaran iklan.
      Eksekusi kampanye: Menjalankan kampanye pemasaran digital di berbagai platform, seperti mesin pencari, media sosial, iklan display, email, dan lain-lain
      Analisis kinerja: Mengukur kinerja kampanye pemasaran digital, termasuk tingkat konversi, ROI, engagement, dan lain-lain, serta membuat rekomendasi untuk perbaikan.
      Mengikuti perkembangan tren: Mengikuti perkembangan tren dan teknologi digital terbaru dan menerapkannya dalam strategi pemasaran.
      Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Digital Marketing specialist termasuk pemahaman yang kuat tentang platform pemasaran digital, analisis data, penulisan yang baik, kreativitas, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dengan perubahan dan perkembangan teknologi.

    1. SEO Specialist
      SEO Specialist adalah seorang profesional pemasaran digital yang mengkhususkan diri dalam optimasi mesin pencari atau SEO (Search Engine Optimization). Tugas utama dari seorang SEO Specialist adalah untuk meningkatkan visibilitas suatu situs web atau halaman web tertentu di hasil mesin pencari organik, seperti Google, Bing, dan Yahoo. Berikut ini adalah beberapa tugas utama dari seorang SEO Specialist:
      - Menganalisis dan meneliti kata kunci: SEO Specialist melakukan penelitian tentang kata kunci atau frasa yang paling banyak dicari oleh pengguna di mesin pencari.
      - Optimasi on-page: SEO Specialist melakukan optimasi pada halaman web, termasuk pengaturan URL, meta deskripsi, judul halaman, tag header, dan penggunaan kata kunci.
      - Optimasi off-page: SEO Specialist juga melakukan optimasi di luar situs web, termasuk pembuatan backlink dan mengoptimalkan profil media sosial.
      - Menganalisis kompetitor: SEO Specialist menganalisis situs web pesaing untuk menemukan peluang untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari.
      - Menganalisis data: SEO Specialist menggunakan alat analisis data untuk mengukur kinerja kampanye SEO, termasuk lalu lintas situs web, peringkat kata kunci, dan konversi.
      Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi SEO Specialist meliputi pemahaman yang kuat tentang teknik optimasi mesin pencari, kemampuan analisis data, penulisan yang baik, kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam algoritma mesin pencari.

    1. Content Marketer
      Content marketer adalah seorang profesional pemasaran yang bertanggung jawab untuk menciptakan, mengelola, dan mempromosikan konten yang relevan dan berharga untuk menarik dan mempertahankan audiens serta memperkuat merek. Tugas-tugas utama seorang content marketer meliputi:
      Penelitian pasar: Meneliti pasar dan mencari tahu kebutuhan dan keinginan audiens target.
      - Membuat strategi konten: Membuat strategi konten yang efektif, termasuk menentukan topik, format, dan channel untuk distribusi.
      - Membuat konten: Membuat konten berkualitas, seperti artikel blog, video, infografis, e-book, dan lain-lain.
      - Mengelola dan mempublikasikan konten: Mengelola dan mempublikasikan konten di berbagai platform, seperti situs web, media sosial, dan email marketing.
      - Menganalisis kinerja: Mengukur kinerja kampanye pemasaran konten, termasuk engagement, lalu lintas, dan konversi, serta membuat rekomendasi untuk perbaikan.
      Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang content marketer termasuk kemampuan menulis yang baik, pemahaman yang kuat tentang SEO dan media sosial, kreativitas, serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan tim pemasaran lainnya. Seorang content marketer juga harus mampu memahami audiens target dan membuat konten yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

    1. Social Media Manager
      Social media manager adalah seorang profesional pemasaran yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mempromosikan merek atau produk di media sosial. Tugas-tugas utama dari seorang social media manager meliputi:
      - Membuat strategi media sosial: Menentukan platform yang tepat untuk merek atau produk, merancang strategi untuk mempromosikan merek atau produk, dan menentukan target audiens.
      - Membuat konten: Membuat konten yang menarik, seperti gambar, video, dan teks, yang dapat diterbitkan di media sosial.
      - Menjadwalkan posting: Menjadwalkan posting di media sosial dan memastikan bahwa posting tersebut berisi konten yang konsisten dengan merek atau produk.
      Interaksi dengan audiens: Berinteraksi dengan audiens, menjawab pertanyaan, menanggapi umpan balik, dan membangun hubungan dengan audiens.
      - Analisis kinerja: Mengukur kinerja kampanye media sosial, seperti tingkat engagement, jumlah pengikut, lalu lintas, dan konversi, serta membuat rekomendasi untuk perbaikan.
      Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang social media manager termasuk pemahaman yang kuat tentang media sosial dan tren terbaru, kemampuan menulis yang baik, kreativitas, serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan tim pemasaran lainnya. Seorang social media manager juga harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan audiens dan tim internal.

    1. Email Marketing Specialist
      Seorang Email Marketing Specialist adalah seorang profesional pemasaran yang bertanggung jawab untuk merancang, melaksanakan, dan mengukur kampanye email marketing untuk merek atau produk. Tugas-tugas utama dari seorang Email Marketing Specialist meliputi:
      - Membuat strategi email marketing: Menentukan tujuan kampanye email, merancang strategi untuk mempromosikan merek atau produk melalui email, dan menentukan target audiens.
      - Membuat konten email: Membuat konten email yang menarik, seperti gambar, video, dan teks, yang dapat menarik perhatian dan minat pembaca.
      - Menjadwalkan pengiriman email: Menjadwalkan pengiriman email dengan tepat dan memastikan bahwa email dikirim pada waktu yang tepat.
      - Menentukan frekuensi pengiriman email: Menentukan frekuensi pengiriman email yang tepat untuk memaksimalkan hasil kampanye.
      - Melakukan personalisasi email: Memastikan bahwa email di personalisasi dan disesuaikan dengan minat dan preferensi pembaca.
      - Mengukur kinerja email: Mengukur kinerja kampanye email, seperti tingkat pembukaan, tingkat klik, konversi, dan penghasilan, serta membuat rekomendasi untuk perbaikan.
      Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Email Marketing Specialist termasuk pemahaman yang kuat tentang email marketing dan tren terbaru, kemampuan menulis yang baik, analitis, kreativitas, serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan tim pemasaran lainnya. Seorang Email Marketing Specialist juga harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan audiens dan tim internal.

    1. Analytics Manager
      Analytics Manager adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk mengelola dan menganalisis data dari berbagai sumber, seperti website, media sosial, aplikasi mobile, dan kampanye pemasaran digital lainnya. Tugas-tugas utama dari seorang Analytics Manager meliputi:
      - Mengumpulkan data: Mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti website, media sosial, aplikasi mobile, dan kampanye pemasaran digital lainnya.
      - Menyusun dan mengorganisir data: Menyusun dan mengorganisir data dalam format yang dapat dipahami dan digunakan untuk analisis.
      - Menganalisis data: Menganalisis data untuk mengidentifikasi tren, pola, dan wawasan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja bisnis atau kampanye pemasaran digital.
      - Membuat laporan: Membuat laporan tentang hasil analisis data dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
      - Mengelola tim: Mengelola tim analisis data dan memastikan bahwa tugas dikerjakan sesuai dengan jadwal dan target yang ditentukan.
      Keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Analytics Manager termasuk pemahaman yang kuat tentang data analytics dan software analisis data, kemampuan analitis yang baik, kreativitas, serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan tim pemasaran lainnya. Seorang Analytics Manager juga harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan audiens dan tim internal. Selain itu, Analytics Manager juga harus mampu membuat laporan yang mudah dimengerti dan dapat dijelaskan kepada orang yang tidak memiliki latar belakang teknis yang sama.

    2. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Worklife Selengkapnya
      Lihat Worklife Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun