Mohon tunggu...
chatarina lia
chatarina lia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Audio, Konten, dan Visual dalam Sebuah Video

26 Februari 2018   06:21 Diperbarui: 26 Februari 2018   06:30 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana agar sebuah video tampil menarik sehingga banyak yang menonton ?

Seperti kita tahu bahwa people zaman nowmemanfaatkan media audiovisual untuk memperoleh informasi. Jika zaman dahulu banyak orang yang menyukai budaya membaca dalam memperoleh informasi, namun akibat kecanggihan zaman ini budaya membaca mulai luntur dengan budaya menonton.

"Saya yang berprofesi sebagai pendidik, merasakan kemudahan ketika mengajakan sebuah materi menggunakan video, karena saya merasa dengan menggunakan audio visual, anak-anak lebih cepat menamngkap daripada menggunakan audio saja" Mayang, 45 tahun.

"Aku sebagai mahasiswa yang jarang banget nonton televise terutama berita, akibat kecanggihan zaman yang sudah mulai mudah mengakses internet ya sekarang tinggal buka youtube saja ketika waktu senggang." Pengakuan Reno, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi.

"Ya kalau dulu, bapak saya menerapkan budaya membaca Koran mbak di pagi hari untuk mrmperoleh informasi terutama berita. Karena menurut beliau, informasi terutama berita itu perlu banget kita ketahui untuk memperluas wawasan dan kepekaan kita terhadap dunia sekitar kita mbak. Tapi sekarang kan nggakharus membaca koran, akses internet juga sekarang udah mudah banget. Ya kaau ingin memperoleh informasi tinggal buka youtube aja." Yanto, 39 tahun.

Lalu, bagaimana sebuah video dianggap "baik"

Konten Video

Ketika ingin memuat video, yang pertama kali kita pikirkan adalah konten. Ya kita harus terlebih dahulu memikirkan apa inti yang akan kisa sampaikan melalui video yang kita buat. Seebelum kita memasuki inti materi dari video yang kita bawakan , tentu kita perlu mengenalkan pada para penonton apa yang ada dalam video yang akan kita tampilkan. Konten ini adalah inti dari video agar penonton mengerti apa maksud video kita. Secara teknis kita dapat menerapkan unsur 5W + 1H sepanjang penampilan video terutama dalam bahasan kali ini, video yang akan kita bahas merupakan video pemberitaan.

Dalam konten yang di tampilkan terlihat jelas bahwa berita pemberitaan kelompok kriminal bersenjata di Papua terlihat mencekam. Selain pembawa berita yang menjelaskan dengan berbicara, situasi mencekam juga turut diperlihatkan dalam video tersebut.

Audio

Video merupakan gabungan dari audio dan visual. Jika sebuah video menampilkan gambar "bagus' secara teknis, namun tidak "bagus" ketika memperdengarkan suara, maka video teseut dianggap minus. Pada beberapa kasus, elemen audio akan membangkitkan semangt penonton untuk tetap menyaksikan tayangan dari sebuah video.

Ada baiknya ketika memberitakan sesuatu, menggunakan microphone yang terpisah agar suara terdengar lebih jelas dan jernih.

Visual

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun