Kata tropis atau dalam bahasa inggris disebut tropic/tropical sudah sering kita dengar dimana-mana dan untuk mengartikan berbagai macam hal. Mulai dari segi makanan, beverage, fashion, suasana, hingga desain.Â
Kata tropis sendiri merupakan kondisi iklim yang terdapat pada posisi 23,5 derajat lintang utara, dan 23,5 derajat lintang selatan, terletak di daerah garis katulistiwa.Â
Salah satunya Indonesia yang memiliki curah hujan dan kelembapan udara yang bisa dibilang cukup tinggi serta tidak lupa sinar matahari yang cukup terik bersinar sepanjang tahun.
Oleh karena keberadaan iklim tropis ini muncullah konsep desain arsitektur tropis dengan pendekatan sustainable desain, karena konsep ini selain keindahan estetika juga sangat memperhatikan fungsionalisasi dari suatu bangunan.Â
Itu sebabnya hunian tropis perlu memperhatikan paparan sinar matahari, sirkulasi udara, thermal ruangan, letak dan ukuran bukaan, arah hadap rumah, bentuk atap, material yang digunakan hingga keberadaan vegetasi didalam maupun diluar ruangan. Supaya dapat memberikan kenyamanan dan perlindungan kepada si pengguna.
Lalu bagaimana dengan interiornya? Apakah bisa iklim mempengaruhi desain interior
Jawabannya iya bisa, karena iklim itu sendiri dapat mempengaruhi  kebutuhan dan suasana dari suatu hunian makanya muncul juga style interior "Tropical Style".Â
Sebenarnya desain interior iklim tropis tidak jauh beda dengan konsep arsitektur tropis. Biar lebih jelas lagi ini merupakan beberapa ciri khas hunian tropis beserta dengan tips bagaimana cara nerapinnya.
Adanya Material Lokal atau Alami
Pemilihan material sangat mempengaruhi suasana ruangan karena bisa memberikan kesan ketika melihat dan merasakan ruangan tersebut. Selain itu, juga bisa memberikan kesan hangat dan natural sehingga terasa ruangan yang merileksasi dan tenang.Â
Material lokal sendiri berarti material yang dapat dan mudah ditemukan di wilayah berada. Contohnya seperti jenis kayu, rotan, dan bambu. Material berbahan besi seperti tembaga dan kuningan yang tidak kalah cantik.Â
Ada juga jenis bebatuan alami yang memiliki berbagai jenis, bentuk, dan warna. Penempatannya sendiri bisa diterapkan pada elemen interior seperti dinding, lantai, plafon hingga penggunaan bambu dan kayu pada jendela hingga sebagai tirai. Serta bisa juga sebagai elemen dekorasi dan pemilihan perabot seperti lampu anyaman bambu, kursi rotan dan artwork.
Memiliki Banyak Bukaan
Melalui jendela yang besar dan lebar ruangan tidak memerlukan lampu sebagai pencahayaan buatan di siang hari karena intensitas cahaya matahari yang masuk sudah cukup untuk menerangi ruangan.Â
Tidak hanya itu si jendela ini juga mempengaruhi sirkulasi udara di dalam ruangan. Udara akan masuk yang menjadi penghawaan di ruangan tersebut tanpa memerlukan AC mungkin hanya perlu menambahkan kipas angin. Sehingga hunian kita jadi lebih hemat dalam penggunaan listrik.Â
Ingat juga semakin baik sirkulasi udara pada ruangan akan membuat ruangan tersebut jadi lebih sehat. Mengingat virus corona yang merebak ini juga bertransmisi melalui udara.Â
Perlu juga diingat letak jendela itu agar bisa terjadi cross-ventilation yang dapat membuat ruangan jadi lebih sejuk. Selain manfaatnya keberadaan jendela ini dapat memberikan nilai estetika lebih dan menjadi ciri khas yang mendominasi pada style tropical.
Menerapkan Warna Netral
Warna netral yang sering digunakan berupa warna putih dan cream. Untuk warna terangnya biasanya warna biru muda, biru tua, hijau, dan coklat. Tidak hanya diterapkan pada  warna cat dinding, bisa juga diterapkan pada warna perabot dan dekorasi ruangan yang kamu pilih untuk mempercantik ruangan tersebut.Â
Disarankan untuk pemilihan warna pada sofa sebaiknya jangan menggunakan warna putih karena akan cepat kotor dan mudah terkena noda-noda. Sebagai penggantinya jika tetap mengingkan warna netral pada sofa bisa memilih warna cream yang tetap memberikan kesan bersih.
Keberadaan Tanaman
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya tanaman ini juga menjadi ciri khas dari tropical style baik secara arsitektur maupun interior. Rasanya kurang jika tropical style tidak ada unsur tanaman didalamnya. Karena daerah yang berada di iklim tropis sendiri dikenal dengan keberagaman tanamannya. Jadi jangan lupa tambahkan tanaman pada hunian tropis.Â
Tanaman ini juga dapat memberikan kesan asri, sehingga ruangan/hunian akan terasa lebih hidup. Cara meletakan tanaman ini juga beragam bisa berupa tanaman dalam pot yang berisikan tanah. Tapi jangan lupa pilih pot yang memiliki material dan warna yang sudah kita bahas sebelumnya.Â
Seperti menggunakan pot batu alam yang memiliki warna putih, cream atau berupa pot batu dengan ukuran cukup besar. Selain itu, tanaman juga bisa dimasukan pada vas-vas kaca yang berisikan air untuk mereka yang lebih suka rumahnya terlihat lebih rapi dan bersih.Â
Untuk jenis tanaman indoor yang sering digunakan biasanya Palm bisa diletakkan pada area ruang tamu, Monstera yang pernah hits, Philodendron juga pernah booming tahun ini, dan Bird of Paradise yang sangat khas dengan iklim tropis.
Dalam cangkupan style tropical sendiri sebenarnya cukup luas karena banyak yang mempadukan style ini secara modern maupun secara etnik. Tergantung dengan ketertarikan pengguna hunian karena tidak yang lain dari tinggal di rumah untuk menikmati kenyamanannya.
Chatarina Devita PrasetyoÂ
Mahasiswa Prodi Desain Interior Universitas Kristen Petra.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI