Mohon tunggu...
Charoline Vinche
Charoline Vinche Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswi muda yang menimbah ilmu di Universitas Negeri Jakarta berada dalam Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang tergerak hatinya untuk perbaikan Dunia Pendidikan di Indonesia dan wanita ini sangat menyukai Ilmu Politik. Penulis aktif di charoline-vinche.blogspot.com dan pengguna jejaring sosial twitter @vinchecharoline

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penggiat Seni Musik Jalanan yang Ramah Lingkungan

23 September 2013   11:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia kini sedang digegerkan oleh kontroversi peluncuran mobil murah ramah lingkungan. Namun, tidak hanya mobil murah Indonesia. Wilayah Depok contohnya, dihadiri oleh penggiat seni alias pengamen namun yang ramah lingkungan. Artinya ramah lingkungan disini bahwa mereka penggiat seni tidak pernah meminta dengan paksaan, tetapi mereka mengamen di stasiun Pondok Cina, Depok pada Sabtu, 21 September 2013. Dengan bermodalkan dua gitar, dua biola dan satu jimbe. Tidak hanya jago memukul maupun memetik, mereka menghadirkan suasana baru dalam genre penggiat seni jalanan stasiun yaitu menggesek biola. Indah dan tenang alunan lagu daerah Betawi yang mereka bawakan.

Ya, namanya juga anak jalanan, pandangan orang lain melihat mereka memainkan permainan musiknya selalu berujung dengan gunjingan. Padahal tidak semua pengamen berotak jahat dan kotor. Mereka memang pantas menjadi penggiat seni musik jalanan yang setia pada setiap pintu stasiun yang dipadati oleh orang-orang yang sibuk menukarkan uang jaminan karcis ke loket. “Kami tidak pernah memaksa ataupun menyuruh orang yang mendengar atau melihat permainan kami untuk membayar permainan kami dengan uang, cukup dengan senyuman kami senang dan merasa bangga. Kami hanya ingin menjadi pengamen yang sangat dihargai dan dinilai sisi manusianya”. Tutur salah satu personil grup tersebut.

Saya yang sempat terduduk pada peron stasiun tersebut, sontak berdiri dan ingin menyaksikan lebih dekat penampilan mereka. Saya sangat terpukau dan merasa bangga masih ada warga yang ramah lingkungan dan peduli dengan sebuah kata “kreatifitas”. Berawal dari hal kecil maka sesuatu yang patut dibanggakan akan muncul.

Kiranya tulisan ini dapat menyadarkan anda semua, bahwa tidak semua pengamen berperilaku kasar. Ini bukti nyata bahwasannya masih ada yang peduli dengan sebuah kreatifitas dan keramahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun