Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan dan Kemiskinan

2 Maret 2024   17:00 Diperbarui: 2 Maret 2024   17:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan sosial dalam masyarakat akan terus terjadi bila kemiskinan tidak diatasi. Permasalahan sosial seperti perampokan, mencuri, dan lain sebagainya akan menjadi konsumsi orang tertentu bila kemiskinan terus ada. Apa yang mesti dilakukan oleh negara untuk mengatasi ini? Salah satunya melalui Pendidikan yang merata dengan bantuan Pendidikan bagi anak-anak yang tergolong tidak mampu.

Kebanyakan juga kaum miskin bekerja dengan otot dan kaum kaya bekerja dengan otak. Dengan Pendidikan yang seadanya kaum miskin diperdaya untuk bekerja sebagai kaum buruh yang gaji seadanya diperdaya kaum yang bekerja dengan mengandalakan otak. Mengandalkan dengan Pendidikan yang dicapai. Siapa yang akan Lelah? Yang bekerja yang mengandalkan otot atau otak? Siapa yang mendapatkan upah lebih besar? Angka kematian akan terjadi pada orang yang mana? Biar pembaca sendiri yang akan menilai.

Langkah-langkah yang mesti diambil oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan meski dengan secepatnya. Langkah dengan Pendidikan gratis dan kesehatan gratis untuk kaum miskin. Dengan memperhatikan kondisi ibu hamil dan subsidi vitamin untuk kesehatan bayinya sangatlah penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun